Kepsek SMK Mutiara Bangsa Reok Dukung Siswanya Diproses Hukum

SMK Mutiara Bangsa Reok (Foto: Alur)

Ruteng, KN – Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Mutiara Bangsa Reok Pius Jemadu mendukung proses hukum atas RN (17) salah satu siswanya yang diduga memperkosa anak SD.

RN diduga menyetubui VA (7) yang masih SD pada Kamis 8 Februari 2022 di Kecamatan Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

“Pertama apapun model kejahatannya, yang jelas kami tidak mengizinkan kejahatan itu terjadi. Yang kedua bahwa yang bersangkutan memang melakukannya itu di kampungnya,” kata Pius kepada Koranntt.com, Jumat 11 Februari 2022.

Menurut Pius, sebagai Kepala Sekolah SMK Mutiara Bangsa Reok, ia mengaku kecewa. Ia menjelaskan, pada hari kejadian, yang bersangkutan memang tidak datang ke sekolah.

“Malamnya baru kejadian itu” ujar Pius.

Meski demikian, Pius mengatakan pihaknya belum mengambil tindakan lain kepada yang bersangkutan.

“Kami bersama kepolisian mendukung semua apa yang menjadi kewenangan hukum. Yang jelas kami merasa kecewa atau kesal karena ini perbuatan jahat secara hukum dan siapapun bahwa ini jahat,” tambahnya.

Ke depan, pihak sekolah akan mengedukasi siswa dan siswi agar tidak terjadi kenakalan remaja apalagi free sex ataupun tindakan kriminal lainnya.

BACA JUGA:  Usut Dugaan Korupsi Dana BOS, Jaksa Periksa 5 Pegawai Dinas P dan K Ende

“Kami akan mengedukasi siswa supaya kejahatan-kejahatan seperti ini tidak terulang lagi,” katanya.

Pius mengharapkan peran orang tua untuk memberikan kasih sayang, pengawasan atau bimbingan, maupun penggunaan teknologi terhadap anak supaya tidak terjadi kebebasan yang berlebihan.

“Paling tidak dari sekolah kami mengajak untuk bekerja sama, bukan hanya tanggung jawab sekolah atau tanggung jawab orang tua saja. Tapi kita sama-sama, karena sebagian besar kehidupan kita ada di tangan orang tua,” ungkapnya.

“Sehingga perlu ada juga edukasi di keluarga atau di masyarakat bukan hanya pada ada saat kejadian tetapi paling kurang ada tindakan preventif,” tambah Pius.

Meskipun usia kepemimpinannya masih seumur jagung namun Pius tetap berusaha untuk terus melakukan sosialisasi terkait kenakalan remaja.

“Saya belum satu bulan Kepala Sekolah di sini, akan tetapi saya tetap berusaha dan berencana paling tidak ada pihak luar untuk tetap mensosialisasikan tentang bahaya (kenakalan remaja, red) ini,” tutupnya. (*)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS