Ende, KN – Sejumlah uang milik Desa Demulaka, Kecamatan Ndona Timur, Ende, Nusa Tenggara Timur, hilang di kediaman bendahara Desa.
Bendahara Desa Demulaka, Theresia Bedho, ketika diwawancarai di kantor Desa, Jumat 20 Agustus 2021, membenarkan peristiwa tersebut.
Kepada Koranntt.com, ia mengisahkan, peristiwa tersebut berawal dari proses pencairan uang Dana Desa sebesar Rp244 Juta pada tanggal 29 Desember 2020.
Uang tersebut merupakan dana silpa tahun 2019 untuk pengerjaan rabat. Setelah mencairkan uang, ia langsung menyimpan uang tersebut di dalam sebuah lemari di rumahnya.
Pada tanggal 27 Maret 2021, selaku bendahara ia membayar uang tersebut kepada suplaiyer material untuk pengerjaan rabat Detu Lo’o-Detu Ledu sebesar Rp100 Juta. Kemudian, sisa uang tersebut disimpan kembali di dalam lemari.
Pada tanggal 30 Maret 2021, ketika hendak mengecek uang yang disimpan di dalam lemari, ternyata sejumlah uang tersebut sudah hilang.
“Saya bingung ketika saya lihat uangnya sudah tidak ada. Memang saya sudah firasat sejak tanggal 28 Maret, ketika hendak ke gereja saya mengambil pakayan di dalam lemari, saat itu saya sempat mengangkat tas uang dan rasanya ringan sekali tasnya, namun, saat itu saya tidak sempat membuka tas,” kata Theresia.
Mengetahui uang Dana Desa tidak lagi ada di dalam lemarinya, Theresia langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa Demulaka.
Ia mengaku kejadian tersebut merupakan kesalahannya, dan siap bertanggung jawab. Namun karena jumlah uangnya cukup banyak, Theresia meminta agar diberi waktu untuk mengembalikan uang tersebut.
“Saya sudah sampaikan dengan suami kami siap bertanggung jawab, namun karena uangnya cukup banyak saya minta agar kami diberi waktu,” ucap Theresia dengan sedih.
Ia menambahkan sebagai bentuk tanggung jawab, dia bersama suami akan menyediakan material untuk menyelesaikan sisa pekerjaan desa tahun ini.
Sementara itu, Kepala Desa Demulaka Fransiskus Mboka mengatakan, dirinya sudah menyampikan kejadian hilangnya uang desa kepada masyarakat.
“Kami sudah rapat dengan masyarakat, hasil pertemuannya disepakati untuk kegiatan tetap dilaksanakan sampai selesai ditahun ini. Secara kelembagaan saya sudah panggil bendahara, dia menyampikan akan bertanggung jawab, sehingga saya optimis, bahwa, pengerjaan rabat bisa diselesaikan tahun ini,” ujar Fransiskus Mboka
“Karena kejadian ini sudah ditangani oleh Tipikor Polres Ende, maka kami serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib. Namun, yang jelas kita siap bertanggung jawab sesuai dengan tupoksi kita masing – masing,” tutupnya. (*)