Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus “Threesome” Pasutri dan ABG di Kupang

Ilustrasi / Freepik

Kupang, KN – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur mengungkap fakta baru kasus “threesome” yang melibatkan Pasutri dan ABG di Kupang.

Pasangan suami istri, Adi dan Irma sebelumnya ditangkap polisi di tempat persembunyian mereka di rumah Samuel Mata Ratu di Desa Oepunu, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT pada Selasa 23 Maret 2021.

Keduanya ditangkap polisi terkait dugaan tindak pidana persetubuhan anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 81 Undang-undang Perlindungan Anak.

Penangkapan ini sesuai laporan polisi nomor LP/B/289/VII/Res.1.w4/2020/SPKT, tanggal 14 Juli 2020.

Kasus pidana persetubuhan anak ini terjadi pada tahun 2020 lalu di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Kota Kupang, NTT.

Keduanya dijemput paksa karena tidak mengindahkan surat panggilan pertama dan kedua dari penyidik Ditreskrimum Polda NTT.

Usai ditangkap polisi, Adi dan Irma diperiksa penyidik Subdit IV/Renakta Direktorat Reskrimum Polda NTT.

BACA JUGA:  Wali Kota Kupang Minta PD Pasar dan Disperindag Rutin Pantau Harga Pasar

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Budhiaswanto mengatakan sang suami merupakan pekerja swasta. Sedangkan istrinya, Irma bekerja di sebuah spa di Kota Kupang.

“Suami ini pedagang, istrinya bekerja di spa,” ujar Kombes Pol Rishian Budhiaswanto, kepada wartawan, Rabu  24 Maret 2021.

Dari pengakuan korban, selama melakukan hubungan threesome, dia dibayar Rp500.000. Aksi itu dilakukan sekali dalam seminggu di rumah pasutri.

“Kejadian ini terus meneruskan dilakukan dari bulan Februari hingga Mei 2020,” katanya.

Kombes Pol Rishian Budhiaswanto mengakui belum mendalami motif korban melaporkan kejadian tersebut.

“Kita masih dalami. Tapi, untuk kedua pelaku (pasutri) sudah ditahan,” tandasnya. (DT/KN)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS