Sikka  

Heni Doing: Pater Heinrich Bollen, SVD Bukan Pendiri YASPEM Maumere

Badan Pengurus YASPEM Maumere / Foto: Wiliam

Maumere, Koranntt.com – Teka teki tentang siapakah sosok yang paling berjasa terhadap Yayasan Sosial Pembangunan Masyarakat (YASPEM) Maumere kini terjawab sudah.

Semuanya terang benderang ketika surat wasiat dari Pater Heindrick Bollen, yang dibacakan oleh Pengacara kondang asal Kabupaten Sikka, Polikarpus Raga, SH, pada Sabtu (23/1/2021), bertempat di Restoran Sea World Cup, Desa Waiara, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, NTT.

Munculnya surat wasiat tersebut membuat sejumlah petinggi YASPEM geram. Ketua Badan Pengurus YASPEM Maumere Ir. A. R Heni Doing atau yang akrab disapa Heni Doing langsung menggelar konferensi pers pada Sabtu (30/1/2021), bertempat di Kantor YASPEM, Gajah Mada Kota Maumere Sabtu (30/01/2021).

Di hadapan awak media, Heni Doing menerangkan bahwa pendiri YASPEM Maumere bukan Pater Heinrich Bollen SVD, melainkan Bapak Donatus Hurek. Nama yang terakhir disebut telah mengundurkan diri dan tidak meminta apapun dari YASPEM Maumere.

“Ya, pendiri YASPEM itu adalah Bapak Donatus Hurek, dan telah mengundurkan diri secara sadar waktu masih hidup, tanpa meminta apa-apa dan juga tidak menuntut anaknya atau cucunya untuk masuk dan bekerja di YASPEM ini,” tegas Heni Doing.

BACA JUGA:  Seorang Remaja Tenggalam di Air Terjun Amitat Maumere, Hingga Kini Belum Ditemukan

Menurutnya, YASPEM didirikan pada tahun 1974 dan pada waktu itu pendirinya adalah Bapak Donatus Hurek bersama dengan 3 orang lain yang kemungkinan tinggalnya di Jakarta.

Menurutnya, posisi Pater Heinrich Bollen SVD dan YASPEM Maumere secara struktur organisasi hanya diakui secara moral bukan secara legal standing.

“Secara moral kami akui sebagai pendiri karena beliau sebagai inisiator, mengalihkan aset IPP ke dalam YASPEM, tetapi secara legal dalam Akte bukan pendiri, pendirinya Bapak Donatus Hurek,” ungkap Heni Doing.

Dijelaskannya, meskipun cikal bakal berdirinya YASPEM Maumere adalah atas inisiator Pater Bollen SVD, namun kedudukannya dalam YASPEM Maumere hanyalah belas kasihan, sehingga Pater Bollen SVD hanya mendapatkan posisi sebagai penasehat bukan pengurus dan bukan juga pengawas.

“Secara moral, kami tetap mengakui bahwa Pater Bollen sebagai pendiri. Karena cikal bakal awal berdirinya itu adalah dari beliau. Tetapi dalam strukturnya beliau tidak ada jabatan apa-apa, kami hanya membuat SK dan pengakuan dalam Anggaran Rumah Tangga sebagai salah satu penasihat. Jadi, tidak pengurus tidak juga pengawas,” tandas Heni Doing. (Wil/AB/KN)