Daerah  

Gubernur NTT: SPI Pendidikan Harus Jadi Katalisator Kemajuan Pendidikan

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tindak Lanjut Rencana Aksi Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 yang berlangsung di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Rabu (8/10/2025). (Foto: Dok. Biro Adpim)

Kupang, KN — Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan partisipasi aktif masyarakat dalam mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia, khususnya di NTT.

Hal ini disampaikan saat membuka kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tindak Lanjut Rencana Aksi Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 yang berlangsung di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan yang diinisiasi oleh KPK ini digelar dalam format Focus Group Discussion (FGD) dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan pengawasan.

Tujuannya adalah menindaklanjuti hasil penilaian integritas sektor pendidikan serta memperkuat tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel.

Dalam sambutannya, Gubernur Melki menyampaikan apresiasi atas inisiatif KPK dalam menyelenggarakan kegiatan ini.

“Atas nama Pemerintah Provinsi NTT, saya mengapresiasi inisiatif KPK dalam menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi Survei Penilaian Integritas Pendidikan. Sesuai harapan kita bersama, sektor pendidikan harus bersih dari praktik korupsi dan menjadi wahana penanaman nilai-nilai antikorupsi sejak dini,” ujar Gubernur.

Lebih lanjut, Gubernur Melki juga menyoroti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTT yang saat ini berada di peringkat ke-35 dari 38 provinsi di Indonesia.

BACA JUGA:  Sekda NTT Meninggal Dunia Setelah Alami Kecelakaan Tunggal

Ia menilai rendahnya kualitas pendidikan menjadi salah satu penyebab utama dan merupakan tantangan serius yang harus segera diatasi.

“Kami membutuhkan rekomendasi yang konkret dan aplikatif dari kegiatan ini, agar dapat menjadi bekal bagi kami dalam memperbaiki kualitas pendidikan di NTT saat ini,” ujarnya.

Gubernur juga menekankan pentingnya pengembangan tiga pilar utama dalam sistem pendidikan di NTT, yaitu keunggulan akademik, karakter moral yang kuat, dan kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship).

Ia berharap SPI Pendidikan tidak hanya menjadi instrumen evaluatif, tetapi juga bersifat adaptif terhadap dinamika dan kebutuhan di setiap jenjang pendidikan serta kondisi wilayah yang beragam.

“Dengan sinergi antara pemerintah daerah, KPK, dan partisipasi aktif masyarakat, SPI Pendidikan harus menjadi katalisator bagi kemajuan pendidikan Indonesia, khususnya di NTT,” tegas Gubernur Melki.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur menyampaikan harapan agar hasil Monev ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan visi pembangunan daerah.

“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal menuju NTT yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan,” pungkasnya. (*/ab)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS