Kupang, KN – Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PkM) dengan tema “Penataan Lanskap Gereja Bet’El di Desa Fatuat, Kecamatan Kot’olin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur.”
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 12-13 Juni 2025 ini merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya yang berfokus pada bantuan teknis perencanaan gedung Gereja Bet’El di desa tersebut.
Pada tahun ini, kegiatan PkM kembali didanai oleh Universitas Nusa Cendana dengan melibatkan tim dosen Prodi Arsitektur yang diketuai oleh Imanuel N. Mbake, S.T., M.T.
Tim dosen lainnya yang terlibat antara lain Dr. I Gusti Ngurah Wiras Hardy, S.T., M.Sc (Koordinator Prodi Arsitektur), Aplimon Jerobisonif, S.T., M.Sc, Debri A. Amabi, S.T., M.T, Thomas K. Dima, S.T., M.T, serta Theodora Murni C. Tualaka, S.T., M.Arch.
Kegiatan ini mengusung pendekatan partisipatif dengan melibatkan aktif masyarakat Desa Fatuat, mahasiswa, dan dosen dalam merancang penataan lanskap kawasan gereja.
Fokus utama penataan adalah menjaga nilai-nilai lokal, fungsi sosial gereja, serta keasrian alam di sekitarnya agar lingkungan gereja tidak hanya sakral, tetapi juga nyaman dan ramah bagi jemaat.
Rangkaian kegiatan dibagi menjadi empat sesi. Sesi pertama diawali dengan penyambutan adat oleh Natoni, tetua desa Fatuat, yang menandai penghormatan dan keramahan warga setempat. Setelah itu, moderator dari tim PkM, Debri A. Amabi, S.T., M.T., menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus menjelaskan tujuan kegiatan kepada para peserta.
Sesi kedua diisi dengan pemaparan materi oleh dua narasumber. Theodora Murni C. Tualaka, S.T., M.Arch. memaparkan konsep penataan lanskap yang didasarkan pada aktivitas jemaat dan potensi lingkungan setempat. Materi ini menekankan pentingnya ruang terbuka, ruang perantara, sirkulasi yang teratur, penzoningan kawasan, dan pelestarian elemen lanskap yang menjadi simbol kesakralan gereja.
Pemateri kedua, Thomas K. Dima, S.T., M.T., menyajikan visualisasi tata lanskap dalam bentuk 3D agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat dan panitia pembangunan.
Pada sesi ketiga, secara simbolik Koordinator Prodi Arsitektur, Dr. I Gusti Ngurah Wiras Hardy, S.T., M.Sc, menyerahkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta dokumen gambar kerja penataan lanskap kepada tetua masyarakat dan penanggung jawab Gereja Bet’El Fatuat. Dokumen ini merupakan tindak lanjut dari permintaan masyarakat tahun sebelumnya sebagai acuan pembangunan.
Kegiatan ditutup dengan sesi keempat yang diisi dengan foto bersama, doa, dan makan bersama sebagai tanda rasa syukur dan penerimaan masyarakat Desa Fatuat terhadap hasil serta kehadiran tim PkM Prodi Arsitektur.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara akademisi dan masyarakat lokal dalam pembangunan berkelanjutan yang mempertahankan nilai budaya sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan sosial. (*)