Bertarung Melawan Gengsi di Tengah Terbatasnya Peluang Kerja di Kota Mbay

Ovin Usu (Foto: Stefanus)

Mbay, KN – Banyak Sarjana yang memilih menganggur, lantaran ijazahnya tidak sesuai dengan peluang kerja yang ada. Hal ini berbeda dengan Ovin Usu, seorang gadis cantik asal Mbay, Kabupaten Nagekeo.

Gadis berusia 22 tahun itu memilih jalur lain yaitu menjadi seorang sales atau marketer di Kantor Telkomsel Rajawali Mbay. Dia tidak malu menjalankan pekerjaan itu, meski ia telah resmi menyandang gelar Sarjana Manajemen.

Profesi sales atau marketer telah dia tekuni selama 3 bulan. Ovin menjalani profesi ini bukan hanya untuk kebutuhan hidupnya, tapi juga untuk membantu perekonomian keluarganya.

Dalam wawancaranya bersama Koranntt.com di terminal Mbay, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Ovin berujar, pekerjaan yang dia jalani selama ini bukan hanya memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

“Pekerjaan ini melatih saya untuk hidup mandiri tanpa bergantung terhadap orang tua, keluarga, dan saya sangat bersyukur bisa bekerja di Kantor Telkomsel Rajawali Mbay,” ujarnya.

Ia mengaku, sedikitnya lowongan pekerjaan dan ketatnya persaingan untuk memperoleh pekerjaan di Mbay membuatnya sangat bersyukur bisa bekerja di Kantor Telkomsel Rajawali Mbay.

BACA JUGA:  Pengprov Taekwondo Indonesia NTT Gelar Diklat dan UKT DAN Sabuk Hitam

“Saya tidak pernah merasa malu walaupun kerjaan itu tidak sesuai dengan bidang kompetensi saya. Intinya saya punya penghasilan sendiri dalam sebulan untuk bantu orang menyekolahkan adik-adik saya yang masih sekolah,” kata Ovin.

“Saya tidak malu jika ditanya betapa rendahnya posisi saya dan gaji saya saat ini, dan untuk apa berdiam diri di rumah. Dari pada berdiam diri di rumah tidak ada kepastian, mending saya bekerja saja,” sambungnya.

Dia mengaku sangat menyukai pekerjaan tersebut, dan jatuh cinta dengan pekerjaan itu. “Saya mungkin tidak bisa merasakan nikmatnya mengendarai sepeda motor, menepi sejenak dan promosikan produk Telkomsel kepada masyarakat Mbay pada umumnya,” ungkap Ovin.

Ia berpesan untuk sarjana yang masih menganggur, jangan perluh malu dan gengsi. “Jika kalian sarjana dan akhirnya menjadi karyawan rendahan atau bahkan menjadi ibu rumah tangga sekalipun. Karena menjadi Ibu rumah tangga pun adalah karir yang mandatnya langsung dari yang maha kuasa,” tandas Ovin.

Laporan Reporter: Stefanus Tangi