Daerah  

Gubernur NTT Ingin Kematian Pasien Covid-19 Dicegah Sejak Dini

Gubernur Viktor Laiskodat / Foto: Ama Beding

Kupang, Koranntt.com – Gubernur NTT, Viktor Laiskodat melakukan Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi NTT dengan para Bupati/Walikota se-NTT.

Rapat ini dilaksanakan secara virtual di Ruang Rapat Gubernur, Selasa 9 Februari 2021 dan dimoderatori Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Benediktus Polo Maing.

Selain Sekda, rapat bersama Gubernur Viktor Laiskodat ini juga dihadiri oleh Kepala Badan  Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Thomas Bangke serta Kepala Biro Humas dan Protokol NTT, Marius Ardu Jelamu.

Karo Humas dan Protokol NTT, Marius Ardu Jelamu yang ditemui usai rapat evaluasi tersebut menjelaskan, Gubernur Viktor Laiskodat menyampaikan beberapa arahan dalam kesempatan tersebut.

Gubernur VBL menekankan agar perlu dilakukan berbagai upaya untuk mencegah pertambahan angka kematian akibat virus corona.

“Kita harus berupaya keras untuk mencegah terjadinya peningkatan kematian (pasien positif covid, red).  Siapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di berbagai rumah sakit,” jelas Marius Jelamu.

BACA JUGA:  Penerapan Protokol Kesehatan di Kantor Gubernur NTT Diperketat

Menurut dia, Pemkab perlu melakukan pengontrolan dan pengawasan sejak seseorang dinyatakan reaktif rapid antigen. Apalagi kalau sudah positif, Tim Satuan Tugas (Satgas) harus berupaya keras untuk menyelamatkan nyawa manusia.

Lebih lanjut Marius menjelaskan Gubernur Viktor meminta Satgas yang sudah terbentuk sampai pada tingkat RT/RW agar lebih memperhatikan upaya  treatment atau pengobatan setelah dilakukan tracing atau penelusuran terhadap riwayat kontak orang yang terpapar virus corona.

“Ketika diputuskan isolasi mandiri, Satgas harus memastikan keadaan rumah pasien. Layak atau tidak untuk dilakukan isolasi mandiri,” ujar Marius.

“Kalau di dalamnya ada lansia, orang-orang dengan penyakit bawaan dan anak-anak, yang bersangkutan diarahkan untuk lakukan lakukan isolasi terpusat. Pemerintah kabupaten/kota harus siapkan tempat untuk isolasi terpusat,” tandas Marius. (Hms/AB/KN)