Jadikan Kupang Kota yang Hebat, Pj Wali Kota Kupang Rencana Bangun Waterfront City

Hal ini disampaikan Geroge Hadjoh saat menghadiri Ibadah Syukur Paskah Bahari Klasis Kota Kupang Timur di Kawasan Muara Abu Pantai Mangrove, Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang, Jumat 21 April 2023.

Pj Wali Kota Kupang Geroge Hadjoh memberikan sambutan saat menghadiri Ibadah Syukur Paskah Bahari Klasis Kota Kupang Timur di Kawasan Muara Abu Pantai Mangrove, Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang, Jumat 21 April 2023. (Foto: Dok. Prokompim Kota Kupang)

Kupang, KN – Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh,S.H berencana membangun Waterfront City di perairan Kota Kupang.

Hal ini disampaikan Geroge Hadjoh saat menghadiri Ibadah Syukur Paskah Bahari Klasis Kota Kupang Timur di Kawasan Muara Abu Pantai Mangrove, Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang, Jumat 21 April 2023.

Syukur Paskah Bahari merupakan kegiatan puncak dari syukur paskah lintas etnis dan lintas agama yang mengambil tema “Aku mendahului kamu ke Galilea, jangan takut!”.

Paskah bahari melibatkan para Pendeta se-Klasis Kota Kupang Timur, paduan suara klasis dan paduan suara The Counter Melody, penari dari 4 pusat pengembangan anak (PPA) di Klasis Kota Kupang Timur, peserta parade, Uga Hari Band, Tim Media Kita dan Tamu spesial yaitu Igo Penyanyi berdarah Ambon Jebolan Indonesian Idol tahun 2010, para undangan serta masyarakat sekitar kawasan pantai muara abu oesapa barat.

Hadir dalam ibadah tersebut Ketua Majelis Klasis-Kota Kupang Timur, Pdt. Samuel B. Pandie,S.Th., Ketua Umum Lembaga Pengembangan Paduan Suara Daerah (LPPD) Provinsi NTT, Ir. Esthon L. Foenay, M. Si., Rektor Institute Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Dr. Harun Y. Natonis, M.Si., Rektor Universitas Kristen Artha Wacana Kupang (UKAW), Dr Ayub Urbanus Imanuel Meko, Wakil Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Elisa Maplani M.Si, Ketua Panita Pembangunan GMIT Center, Ir. Piter Djami Rebo, M.Si., serta Lurah Oesapa Barat, Chistian E. Chandra,SH.

Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, S.H, dalam sambutannya menyampaikan daerah ini memiliki laut yang luar biasa. Oleh karena itu menurutnya perlu diberikan dukungan agar rencana tata ruang wilayah, yaitu pembangunan waterfront city dapat menjadikan Kota Kupang sebagai kota yang hebat dengan didukung potensi laut yang dimiliki.

Penjabat Wali Kota juga menyampaikan terima kasih kepada Majelis Klasis Kota Kupang Timur, panitia, para pendeta, semua jemaat serta seluruh peserta yang telah mengambil bagian dan turut membuktikan bahwa dalam momen perayaan Paskah Bahari benar-benar menghadirkan resonansi kebangkitan Kristus.

BACA JUGA:  Tahun Ini, Pemkot Kupang Tuntaskan Program Bedah Rumah Sebanyak 359 Unit

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian Dan Pembangunan Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si yang mewakili Gubernur Nusa Tenggara Timur menyampaikan bahwa Paskah Bahari merupakan Paskah yang terkait dengan ekosistem kelautan. Momen ini menurutnya mengingatkan pada sebuah peristiwa di Alkitab dalam Kitab Kejadian tentang penciptaan dunia dan segala isinya termasuk laut oleh Tuhan sang pencipta. Lebih lanjut Marius mengungkapkan bahwa perayaan Paskah Bahari di pinggir pantai bersama para nelayan dan petani harus disyukuri, karena melalui mereka tersedia kebutuhan makanan seperti ikan dan pangan lainnya.

Ada yang istimewa pada Puncak Perayaan Paskah Bahari ini, yakni terlibatnya salah satu keterwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) yaitu Camat Kelapa Lima, I Wayan Gede Astawa, S.Sos. MM yang dipercaya sebagai Ketua Panitia Pelaksana. Dalam laporannya, Wayan Astawa menjelaskan bahwa setelah syukur Paskah selesai masih akan ada sejumlah program pengembangan dari GMIT Klasis Kota Kupang untuk nelayan dan petani yang akan menjadi sasaran utama. Program pengembangan dimaksud berupa pembangunan tanggul tambak dan area pemancingan, pengembangan UMKM jemaat, budidaya kerang, bantuan alat tangkap dan pemberian bantuan jarring sampah.

Menjelang puncak perayaan Paskah Bahari, panitia telah merancang sejumlah kegiatan positif seperti kegiatan peduli stunting dengan intervensi pemberian makanan tambahan selama 90 hari bagi 110 bayi usia 0 s/d 5 tahun, aksi donor darah dari 104 pendonor, penanaman 500 anakan Mangrove di lokasi pantai wisata muara abu, kerja bakti di pantai dan jalan umum kemudian Parade Umat yang mengikutsertakan 35 jemaat GMIT serta PHDI NTT dan Wanita Katolik Kota Kupang serta keluarga Kawanua Manado/Minahasa, dengan total jumlah peserta seluruhnya sebanyak 875 orang dari 40 kontingen. (PKP_rdp)