Kupang, KN — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama Direktorat Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (KSPS), melaksanakan Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) SMA, SMK, dan SLB.
Kegiatan seleksi substabsi bakal calon kepala sekolah tersebut, berlangsung serentak hari ini, Senin (29/12/2025), di delapan titik yang tersebar di berbagai Kabupaten/Kota di NTT.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, menjelaskan, seleksi ini merupakan tahapan penting dalam proses penyiapan calon kepala sekolah yang profesional dan berkompeten.
Kegiatan seleksi ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma, untuk memastikan proses seleksi berlangsung secara objektif.
Seleksi bakal calon kepala sekolau ini juga dihadiri oleh Kasubid PKPP Direktorat KSPSTK, untuk memantau dan memastikan. Selain itu, hadir juga Dr. Subandi, Widya Prada Ahli Utama dari Direktorat KSPS untuk memastikan proses seleksi berjalan lancar dan independen.
“Seleksi substansi ini bertujuan untuk memastikan bahwa bakal calon kepala sekolah yang terpilih benar-benar memiliki kapasitas kepemimpinan, manajerial, serta pemahaman yang baik tentang dunia pendidikan,” ujar Ambrosius Kodo.
Ia mengungkapkan, jumlah peserta yang diundang melalui aplikasi SIM KSPSTK (Sistem Informasi Manajemen Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan) sebanyak 1.102 orang.
Namun, dari jumlah tersebut hanya 511 peserta yang mengunggah dokumen persyaratan, sementara 599 orang tidak melengkapi dokumen yang dipersyaratkan.
“Sebanyak 511 peserta yang telah lolos verifikasi administrasi kemudian diundang untuk mengikuti seleksi substansi pada hari ini,” jelasnya.
Seleksi substansi BCKS dilaksanakan di delapan titik lokasi, yaitu:
• SMKN 1 Kupang, dengan 119 peserta dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Sabu Raijua.
• SMKN 2 So’e, diikuti 35 peserta dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
• SMKN 1 Atambua, dengan 71 peserta dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Belu, dan Malaka.
• SMK Kristen 1 Kalabahi, diikuti 20 peserta dari Kabupaten Alor.
• SMKN 1 Maumere, dengan 73 peserta dari Kabupaten Sikka, Flores Timur, dan Lembata.
• SMKN 2 Ende, diikuti 62 peserta dari Kabupaten Ende, Ngada, dan Nagekeo.
• SMKN 1 Labuan Bajo, dengan 55 peserta dari Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat.
• SMA Swasta St. Alfonsius Tambolaka, diikuti 77 peserta dari wilayah daratan Sumba.
Ambrosius Kodo menegaskan, pemerintah provinsi berkomitmen untuk meningkatkan mutu kepemimpinan satuan pendidikan di NTT melalui proses seleksi yang transparan dan akuntabel.
“Kami berharap dari seleksi ini akan lahir kepala sekolah yang mampu membawa perubahan positif dan meningkatkan kualitas pendidikan di NTT,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sejauh ini proses seleksi berjalan lancar dan tanpa ada kendala. “Seleksi substansi ini dilaksanakan di ruang tempat uji kompetensi di sekolah-sekolah yang memiliki peralatan komputer, jaringan yang memadai, dan guru-guru diberikan waktu 120 menit untuk mengerjakan 70 soal,” jelas Ambros Kodo.
Pasca seleksi, tim dari Direktorat KSPSTK akan melaksanakan sidang pleno untuk menentukan keluluan dan perankingan. Hasilnya akan diserahkan kepada pimpian daerah untuk membuat keputusan mengangkat kepala sekolah.
“Setelah diangkat, mereka wajib mengikuti diklat pelatihan bakal calon kepala sekolah, sebagai syarat utama seperti SIM untuk diangkat sebagai kepala sekolah. Tahun 2026, sudah ada alokasi anggaran untuk 303 calon kepala sekolah untuk mengikuti pelatihan bakal calon kepala sekolah,” pungkasnya. (*)

