Wahana Visi Indonesia Dukung Penuh Upaya Pemerintah Atasi Masalah Stunting di NTT

Para peserta seminar "Bedah Strategi Percepatan Penurunan Stunting" Provinsi NTT berfoto bersama. (Foto: Dok. Istimewa)

Kupang, KN – Wahana Visi Indonesia (WVI) bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi NTT, menyelenggarakan “Seminar Bedah Strategi Percepatan Penurunan Stunting NTT”, di Hotel Harper Kupang, Jumat (18/7/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman dan membuat kesepakatan antara semua stakeholder yang ada terkait isu stunting di Provinsi NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dalam kegiatan seminar tersebut mengatakan, indikator penurunan stunting menjadi bahan untuk RPJMD. Untuk itu pemerintah terus berusaha menurunkan angka prevalensi stunting sesuai target yang telah dibuat.

“Seminar ini menjadi momen yang tepat untuk melihat kembali strategi kita dan memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak untuk menurunkan angka prevalensi stunting di NTT,” kata Gubernur Melki Laka Lena.

Sementara itu, Program Manager Zonal WVI di NTT Portunatas Tamba menjelaskan, sesuai hasil SSGI 2024, sebagian besar wilayah layanan WVI di Provinsi NTT memiliki prevalensi stunting di rentang 30% hingga 40%.

“Artinya angka prevalensi masih tergolong tinggi dan jumlah absolut penderita stunting masih di angka puluhan ribu. Sebagai organisasi yang fokus dalam upaya mewujudkan hidup anak utuh sepenuhnya, tentu saja kami akan terus berkomitmen dalam isu ini melalui berbagai cara,” ujarnya.

Portun menambahkan bahwa fakta inilah yang membuat Wahana Visi Indonesia akan terus berkomitmen mendukung pemerintah Provinsi NTT untuk menurunkan angka prevalensi penurunan stunting. Lebih lanjut, Portun mendorong Prov. NTT untuk merumuskan strategi khsusus untuk penanganan stunting.

BACA JUGA:  Bahlil Percayakan Melki Laka Lena Jadi Waketum DPP Partai Golkar

Komitmen dari WVI ini disambut baik oleh Bapperida Provinsi NTT selaku lembaga yang mengkoordinir perencanaan program di daerah. Pemerintah Provinsi NTT memandang perlu adanya strategi dan kebijakan lanjutan untuk menurunkan kebijakan tentang percepatan penurunan stunting di tingkat nasional ke tingkat provinsi, bahkan hingga kabupaten.

Seminar ini dihadiri secara luring oleh instansi terkait di tingkat Provinsi NTT, Kota Kupang, dan Kabupaten Kupang, Mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, hingga anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Institusi terkait untuk kabupaten lain dalam lingkup Provinsi NTT juga menghadiri seminar ini secara daring.

Kegiatan ini berhasil menyamakan pemahaman semua peserta yang hadir mengenai kebijakan yang telah disusun di level nasional dan provinsi, serta langkah-langkah implementasinya. Para peserta seminar juga menyepakati untuk melihat kembali kebijakan yang ada dan menyusun langkah yang diperlukan bila ada penambahan poin kebijakan atau langkah implementasi yang harus dilakukan.

Dengan banyaknya upaya dan anggaran yang sudah dilakukan namun angka pencapaian untuk percepatan penurunan stunting belum mencapai hasil yang memuaskan, maka ke depannya WVI di zonal NTT bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTT, akan terus melanjutkan proses awal ini ke tahapan selanjutnya. Harapannya agar segera terwujud suatu kebijakan yang lebih strategis di tingkat provinsi untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di seluruh wilayah Provinsi NTT. (*/ab)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS