Soe, KN – Pembangunan SMA Unggul Garuda di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) resmi dimulai, ditandai dengan penyerahan sertifikat lahan yang menjadi tonggak awal proyek pendidikan prestisius ini.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Presiden Republik Indonesia dan seluruh pihak yang telah mendorong terwujudnya sekolah unggulan tersebut.
“Ini bukan sekadar membangun gedung sekolah. Ini tentang membuka masa depan bagi anak-anak dari desa-desa terpencil di NTT. Pemerintah Provinsi akan mengawal ketat agar semua anak, tanpa terkecuali, bisa mengakses pendidikan berkualitas,” tegas Gubernur Melki dalam sambutannya.
Ia juga menegaskan komitmen penuh Pemprov NTT untuk mendukung percepatan pembangunan, termasuk memfasilitasi proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) serta koordinasi lintas instansi agar proyek berjalan lancar.
Gubernur Melki menambahkan, kini harapan dan kerja keras berbagai pihak berpadu untuk satu tujuan besar, yakni membangun NTT dari sektor pendidikan, dengan mimpi, bahwa anak-anak dari SoE, Mollo, Amanatun, hingga Amanuban suatu hari bisa menjadi pemimpin hebat Indonesia.
Plt. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Syska Hutagalung, menjelaskan bahwa TTS menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dalam bidang pendidikan.
“Selain pembangunan SMA Unggul Garuda, TTS juga mendapatkan dua program strategis lainnya: revitalisasi 52 sekolah dengan total anggaran Rp49 miliar, serta program digitalisasi pendidikan. Ini bentuk nyata keinginan Presiden agar anak-anak dari wilayah Timur, termasuk NTT, mendapatkan kesempatan yang setara,” ungkap Siska.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Prof. Stella Christie, menyampaikan bahwa pembangunan SMA Unggul Garuda merupakan arahan langsung Presiden RI.
Sekolah ini akan menjadi model pendidikan pra-universitas berbasis asrama yang terbuka bagi seluruh siswa dari Indonesia, melalui seleksi berbasis prestasi dan karakter.
“Sekolah ini akan menjadi inkubator pemimpin bangsa. Anak-anak akan belajar tidak hanya dari kurikulum, tapi juga dari masyarakat TTS. Inilah wujud pendidikan yang membumi dan sekaligus menjangkau dunia,” kata Prof. Stella.
Dukungan juga datang dari DPR RI. Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil NTT II, Anita Jacoba Gah, menyambut baik penyerahan sertifikat lahan sebagai langkah konkret pembangunan. Ia menekankan pentingnya alokasi kuota yang adil bagi anak-anak dari NTT.
“Ini berkat besar untuk NTT. Tapi jangan sampai siswa dari luar daerah yang mendominasi. Kita harus pastikan anak-anak lokal menjadi prioritas. DPR RI siap mendukung penuh dari sisi anggaran,” ujar Anita.
Anita juga menyuarakan pentingnya pendirian kampus negeri pertama di TTS sebagai bagian dari pemerataan akses pendidikan tinggi.
Sementara itu, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan pemerintah pusat. Pemkab TTS telah menyiapkan lahan seluas 20 hektare dengan legalitas lengkap untuk pembangunan sekolah tersebut.
“Kami percaya bahwa pendidikan unggul adalah investasi terbaik untuk masa depan. Selain lahan, kami juga siapkan infrastruktur dasar seperti air bersih dan jaringan komunikasi,” ujar Bupati Eduard.
Ia berharap SMA Unggul Garuda akan menjadi pusat pengembangan generasi muda TTS yang berkarakter kuat, berdaya saing tinggi, dan mampu menjawab tantangan global.
Bupati juga kembali mendorong pemerintah pusat untuk membangun perguruan tinggi negeri pertama di wilayahnya, guna mengatasi ketimpangan akses pendidikan tinggi yang selama ini dialami masyarakat TTS. (*/ab)

