Kupang, KN – Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang menegaskan kesiapannya untuk menjadi program studi unggul yang berdampak luas, tidak hanya untuk Nusa Tenggara Timur (NTT), tetapi juga bagi Indonesia secara umum.
UNDANA, sebagai salah satu perguruan tinggi negeri ternama di NTT, telah memiliki 20 program studi di bawah naungan FKIP sejak tahun 1974. Salah satu yang tertua dan paling strategis adalah Program Studi Pendidikan Geografi, yang didirikan pada 1 Januari 1974 berdasarkan SK Rektor UNDANA No.007/B/I/UP/UND/1975, dan secara resmi berubah status menjadi program studi berdasarkan SK Dirjen Dikti No.100/Dikti/Keb/1984.
Memasuki usia ke-51 tahun, Program Studi Pendidikan Geografi terus melakukan berbagai upaya pembenahan kelembagaan, penguatan kurikulum, serta peningkatan mutu akademik dan non-akademik untuk mencetak lulusan berkualitas, berdaya saing global, dan memiliki kekhasan lokal, yaitu lahan kering kepulauan khas wilayah Flobamorata.
Visi dan Misi Selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Program studi ini mengusung visi besar: “Terwujudnya Program Studi Unggul dalam Menghasilkan Guru dan Praktisi Geografi yang Berkualitas, Bercirikan Lahan Kering Kepulauan, dan Berdaya Saing Global.” Visi ini selaras dengan visi FKIP maupun Universitas, mencerminkan sinergi dan arah yang sejalan dalam mencapai tujuan pendidikan tinggi berbasis global.
Visi tersebut dijabarkan dalam empat misi utama:
• Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran geografi yang melahirkan guru dan praktisi yang unggul dan kompetitif.
• Melaksanakan penelitian di bidang pendidikan dan sains geografi yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
• Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat secara inklusif dan berdampak nyata.
• Meningkatkan tata kelola program studi untuk pelayanan akademik dan non-akademik yang optimal.
•
Fokus pada Kompetensi, Penelitian, dan Karakter Kedaerahan
Koordinator Program Studi Pendidikan Geografi, Drs. Miakel Samin, M.Si, menegaskan bahwa program studi ini secara konsisten menawarkan mata kuliah yang relevan dan aplikatif.
“Kami tidak hanya membekali mahasiswa dengan dasar-dasar geografi, tetapi juga keterampilan praktis dalam pembelajaran geografi berbasis konteks lokal,” ujarnya.
Saat ini, prodi tersebut menampung sekitar 600 mahasiswa aktif dengan kurikulum berbasis KKNI dan Outcome-Based Education (OBE). Fokus kajiannya mencakup pembelajaran geografi, penelitian berbasis wilayah lahan kering, kepulauan, hingga pariwisata, menjadikannya satu-satunya program studi Pendidikan Geografi di perguruan tinggi negeri di NTT.
“Keunggulan ini menjadi nilai tambah dalam mencetak guru dan praktisi geografi yang paham konteks lokal dan mampu bersaing di tingkat nasional,” tambah Miakel.
Harapan Besar dari Asesmen Lapangan
Dalam rangka meningkatkan mutu akreditasi, Program Studi Pendidikan Geografi saat ini tengah menjalani proses asesmen lapangan oleh asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK), yaitu Prof. Dr. Sumarni, M.Pd dan Prof. Dr. H. Erman Syarif, S.Pd., M.Pd.
“Kami berharap asesmen ini menjadi batu pijakan untuk meraih status unggul, dan menjadi bagian dari kontribusi UNDANA dalam mewujudkan misi ‘UNDANA Berdampak: Dari Nusa Tenggara untuk Nusantara,’” ujar Miakel.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, baik secara moral maupun material. Ucapan khusus diberikan kepada Rektor dan jajaran, Dekan FKIP, serta keluarga besar FKIP UNDANA yang terus mendorong kemajuan program studi.
“Terima kasih juga kami sampaikan kepada para asesor yang telah membimbing dan mengevaluasi. Kami mohon maaf atas kekurangan selama proses ini, dan berharap terus mendapat arahan demi perbaikan ke depan,” tutupnya. (*/ab)

