Kupang, KN – Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan kunjungan ke SMK Negeri 5 Kupang, Selasa (2/6/2024).
Kunjungan Ketua PGRI NTT Dr. Semuel Haning SH.,MH.,CMe.CPArb bersama pengurus PGRI NTT ini dalam rangka mendengar aspirasi terkait masalah tunggakan gaji guru yang belum terselesaikan.
Pantauan Koranntt.com, Ketua Pengprov PGRI NTT tiba di SMK Negeri 5 Kupang sekira pukul 11.00 WITA, dan langsung bertemu sejumlah guru di sekolah tersebut.
Saat meninjau SMK Negeri 5 Kupang, Ketua Pengprov PGRI NTT Dr. Semuel Haning SH.,MH.,CMe.CPArb mengatakan, PGRI NTT sangat prihatin terhadap masalah yang dihadapi oleh guru-guru SMK Negeri 5 Kupang.
“Kami sangat perihatin dengan persoalan-persoalan yang menimpa guru-guru. Kami tidak sependapat kalau ada hak-hak guru yang tidak diselesaikan dengan baik,” kata Dr. Semuel Haning.
Ia menyebut, persoalan dugaan korupsi dan penunggakan pembayaran gaji guru harusnya diselesaikan dengan baik, sehingga tidak berdampak pada akreditasi dan aktivitas belajar mengajar di sekolah.
Pengurus PGRI NTT, kata Dr. Semuel Haning, akan selalu berjuang bersama guru untuk memperjuangkan hak-hak guru yang terzolimi. “Kami siap mengadvokasi hak-hak dan kewajiban guru-guru,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PGRI NTT juga menyampaikan, pihaknya mendukung penuh laporan guru-guru terhadap kepala sekolah yang sudah dilaporkan di Polda NTT.
“Saya dukung. Laporan itu harus tetap dilanjutkan, agar siapapun yang melanggar hukum harus diproses. Hak-hak guru dan murid tidak boleh dizolimi,” tegasnya.
Dr. Semuel Haning juga mendesak Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake untuk lebih serius memberikan perhatian terhadap persoalan di SMK Negeri 5 Kupang.
“Saya sangat mengahrapkan Pj Gubernur NTT jangan hanya duduk saja. Tolong turun ke lapangan, tinjau langsung permasalahan di SMKN 5 itu. Tolong lah, ini sudah jadi permasalahan serius dan harus diperhatikan secara serius,” pungkasnya.
Yakobus Boro Bura, salah satu guru SMK Negeri 5 Kupang menyampaikan, pihaknya sudah menderita selama Safirah C. Abineno memimpin sekolah tersebut.
Pihaknya menduga ada sejumlah dana yang dikorupsi oleh kepala sekolah. Sehingga mereka berani mengambil sikap untuk menyegel ruang kerja kepala sekolah.
“Ibu Kepala Sekolah sangat tidak layak injak di sekolah ini. Ibu Kepala Sekolah sangat otoriter,” ujar eks Wakasek Humas SMK Negeri 5 Kupang ini.
Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PGRI NTT yang sudah datang dan meninjau langsung situasi di SMK Negeri 5 Kupang. Ke depan, pihaknya akan bekerja sama dengan PGRI NTT untuk penuntasan persoalan di sekolah tersebut. (*)