Kupang, KN – Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (TI) Nusa Tenggara Timur menggelar diklat dan penyegaran wasit tingkat daerah.
Kegiatan Diklat dan Penyegaran Wasit ini dilaksanakan di aula Kantor Balai Guru Penggerak NTT, Sabtu 16 Desember 2023.
Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia NTT Fransisco Bernando Bessi mengatakan, Diklat dan Penyegaran wasit kali ini diikuti oleh 63 orang.
Ia menyebut, dari total 63 peserta, ada 14 peserta yang akan mengikuti kegiatan penyegaran wasit, dan sisanya akan mengikuti diklat.
“Saya pastikan untuk yang refreshing pasti lulus, tapi yang ikut Diklat harus ikut ujian. Ujiannya ada 2 yaitu teoti dan praktek,” ujar Fransisco Bessi dalam sambutannya saat membuka acar diklat dan penyegaran wasit daerah NTT.
Menurutnya, peserta harus mengikuti pemaparan materi dengan baik selama kegiatan diklat dan penyegaran wasit daerah.
“Teman-teman yang lulus Diklat langsung bertugas di Januari 2024. Sehingga apa yang didapat ini bisa diaplikasikan dan dipraktekan,” terangnya.
Diklat dan penyegaran wasit daerah ini diikuti oleh sejumlah peserta dari Kota Kupang, Belu, Sikka, Ende, dan Alor.
“Harapannya untuk para wasit ini, karena di 2024 itu event Taekwondo di kota Kupang khususnya di NTT juga pada umumnya sudah penuh. Bahkan dari Januari sampai Desember 2024 penuh. Jadi kita butuh sumber daya manusia wasit yang mempuni untuk bisa memimpin pertandingan,” ungkap Fransisco Bessi.
Ia menambahkan, ke depan pihaknya mendorong agar wasit yang lolos diklat daerah akan didorong untuk mengikuti diklat wasit nasional.
“Pastinya di tahun depan akan ada kegiatan diklat wajib nasional. Kami dari Provinsi NTT akan mengirim semua peserta atau yang telah memenuhi persyaratan,” pungkasnya.
Pengurus PBTI Master Rafael J. Rosok menyampaikan apresiasi kepada Pengprov TI NTT yang begitu intens memberikan perhatian terhadap perkembangan olahraga Taekwondo di NTT.
Rafael menyebut, atlet berkualitas harus dihasilkan dari keputusan wasit-wasit cerdas dan berintegritas. Jika wasitnya asal-asalan, maka keputusan yang dihasilkan juga tidak jelas.
“Di caabang Olahraga bela diri Taekwondo, komponen wasit sangat diperlukan. Kalau wasit kulitasnya rendah, maka hasilnya juga rendah,” ungkapnya.
Mengingat pentingnya kualitas seorang wasit, maka jika seseorang ingin menjadi wasit nasional, maka harus punya lisensi wasit daerah.
“Forum ini anda semua harus ikuti sungguh-sungguh. Wasit begtu dicetak tidak langsung bagus. Ini harus diasah terus di tingkat daerah, baru ke nasional,” pesan master Rafael.
Koordinator wasit NTT yang juga wasit nasional Sabeum nim Ferdinandus Da Cunha menambahkan NTT masih kekurangan SDM wasit daerah.
Karena itu pihaknya akan mengasah SDM wasit daerah melalui iven-iven lokal, agar kelak wasit daerah juga bisa mengikuti ujian untuk menjadi wasit nasional. (*)