UPG 1945 NTT Lahirkan Ratusan Sarjana Baru, Jamkesmawa Kian Membanggakan

Wisuda VI UPG 1945 NTT yang digelar di Aula El Tari Kupang. (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT menggelar wisuda VI terhadap 102 sarjana, pada Sabtu 23 September 2023.

Kegiatan wisuda dilaksanakan di Aula El Tari Kupang, dan dihadiri oleh pimpinan universitas, Bupati Malaka Dr. Simon Nahak, S.H.,M.H, unsur forkopimda Provinsi NTT, serta para wisudawan bersama orang tua atau wali.

Para sarjana yang diwisuda hari ini berasal dar Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Pertanian.

Dalam keputusan Rektor UPG 1945 NTT David R. E. Selan, SE.,MM Nomor 65 Tahun 2023, rincian 102 sarjana yang diwisuda terdiri dari 10 sarjana dari FKIP, 60 sarjana dari Fakultas Hukum, 28 sarjana dari Fakultas Ekonomi, dan 1 sarjana dari Fakultas Pertanian.

Sementara wisudawan UPG 1945 NTT lulusan terbaik pada periode ini adalah Donny Nomleni, S.Pd, Mayu Inggunau, SH, Nofina, S.Si, dan Dandy Kurniawan, SE.

Rektor UPG 1945 NTT David Selan dalam sambutannya menyampaikan, saat ini jumlah mahasiswa UPG 1945 NTT semakin meningkat menyentuh angka 4000 lebih.

Menurutnya, perkembangan UPG 1945 NTT tidak terlepas dari kolaborasi antara pimpinan kampus, mahasiswa dan orang tua yang sukses membangun kepercayaan di tengah masyarakat.

“Dengan jumlah mahasiswa ini, maka ada tanda-tanda bahwa kampus UPG 1945 NTT berkembang dengan baik,” ujar David Selan.

Ia menyatakan, dari sisi pengembangan SDM, kampus UPG 1945 NTT terus memberikan kesempatan kepada para dosen untuk mengambil program doktoral. Sehingga saat ini sejumlah dosen di UPG 1945 NTT sudah bergelar doktor.

“Ini bentuk keseriusan kita untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia,” tegas David Selan. 

Selain pengembangan SDM, dosen UPG 1945 NTT juga terus melakukan kegiatan penelitian pengabdian kepada masyarakat dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di kampus UPG 1945 NTT.

“Pesan saya kepada org tua, kami taat asas. Mereka yang diwisuda tidak kaleng-kaleng. Tidak ada ijazah diprotes dan lain-lain,” ungkap David Selan.

Ia berharap, para orang tua wali yang hadir pada kesempatan wisuda hari ini, agar mengajak keluarga untuk melanjutkan kuliahnya di kampus UPG 1945 NTT.

“Biarlah kami mendidik merka dengan prestasi yang tidak mengecewakan. Kepada para alumni, apabila anda sukses dan berhasil, jangan lupa ibu kandung yang telah membesarkan anda di dunia,” pungkasnya.

Dalam kegiatan wisuda, Ketua BPH UPG 1945 Dr. Semuel Haning SH., MH., CMe.CPArb juga menyampaikan orasi ilmiah tentang Ketakutan Guru dan Perlunya Perlindungan Hukum Terhadap Guru.

Dalam orasi ilmiahnya, Dr. Semuel Haning SH., MH., CMe.CPArb yang juga adalah Ketua PGRI NTT mengangkat sejumlah persoalan kriminalisi yang dialami para guru di NTT.

Ia menyarankan agar ke depan, dibuat perjanjian oleh seluruh guru di NTT. Sehingga kehadiran perjanjian itu bisa mengesampingkan UU 35 Tahun 2014 yang selama ini mengkriminalisasi guru.

BACA JUGA:  Kajari Kota Kupang Dukung Bank NTT Jadi Bank Kebangaan Masyarakat NTT

“Mengapa? Ketika dibuat perjanjian, dan ada murid yang mengajukan persoalan di aparat penegank hukum, maka perjanjian itu melupakan UU,” ujar Semuel Haning.

Ketua BPH UPG 1945 NTT mengajak seluruh orang tua dan alumni UPG 1945 NTT untuk selalu memberikan perhatian terhadap seluruh guru di NTT.

“Saya sampaikan ke semua alumni yang ada, tolong jaga guru-guru. Juga kepada orang tua yang ada, tolong jaga guru-guru,” tegas Semuel Haning. 

Jamkesmawa Kian Membanggakan

Penyerahan hadiah sebagai bentuk apresiasi dari Ketua BPH UPG 1945 NTT kepada Ivon Susana Sau, disaksikan Rektor UPG 1945 dan Ibunda Ivon. (Foto: Ama Beding)

Dalam kesempatan wisuda VI UPG 1945 NTT, Ketua BPH UPG 1945 NTT Dr. Semuel Haning SH., MH., CMe.CPArb juga menyerahkan hadiah sebagai bentuk apresiasi kepada Ivon Susana Sau, wisudawan dari FKIP Bahasa Inggris yang sedang dalam keadaan sakit.

Ivon Susana Sau adalah salah satu mahasiswa yang berhasil diwisuda, karena sentuhan program Jamkesmawa (Jaminan Kesehatan Mahasiswa) UPG 1945 NTT.

“Program Jamkesmawa tidak ada di perguruan tinggi lain. Hanya ada di UPG 1945 NTT,” ujar Semuel Haning yang berdiri berdampingan dengan Rektor UPG 1945 NTT dan Ivon di hadapan para orang tua wali.

Ia menjelaskan, awalnya kondisi Ivon cukup parah di rumah. Kemudian ia meminta Ketua Program Studi untuk membimbing Ivon, sehingga Ivon bisa lulus bersama teman-temannya yang lain.

“Bimbingannya di rumah. Dosen datang ke rumah. Ujian juga di rumah. Segala biaya kami yang tanggung. Kami buktikan bahwa UPG 1945 NTT lewat program Jamkesmawa bukan kaleng-kaleng. Yang sakit itu kita biayai. Ini hanya ada di UPG 1945 NTT,” ujar Semuel Haning.

Ibunda Ivon yang hadir menyaksikan momentum penyerahan hadiah sebagai bentuk apresiasi tersebut tak kuat menahan air mata.

Tidak hanya Ivon, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UPG 1945 NTT juga mendapat hadiah sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilannya membimbing Ivon.

Terpisah, Ivon Susana Sau yang ditemui awak media mengaku, UPG 1945 NTT sudah menjadi bagian dari keluarganya, karena UPG 1945 NTT memberikan perhatian yang sangat besar untuk dirinya.

“Waktu Bapak Rektor, Bapak Ketua BPH UPG 1945 NTT dan jajaran ke rumah, saya tidak bisa jalan. Saraf kaki mati semua. Sehingga mereka ke rumah kasi bantuan berupa kursi roda dan walker. Jadi kalau orang tua tidak mampu membeli kursi roda, dari kampus bisa memberikannya,” ujar Ivon.

Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran kampus UPG 1945 NTT yang sudah memberikan bantuan dan perhatian kepadanya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Ketua BPH UPG NTT, Bapak Rektor dan jajarannya. Saya berharap teman-teman lain bisa terbantu dengan program Jamkesmawa,” pungkasnya. (*)