Ruteng, KN – Kornelis Dola memberikan apresiasi kepada masyarakat Manggarai yang secara swadaya membangun jalan rusak. Menurutnya, niat warga merupakan sinyal bahwa pemerintah tidak peka terhadap kondisi di masyarakat.
Seperti pemberitaan dari berbagai media, pada akhir November hingga Desember 2022 muncul fenomena baru di Kabupaten Manggarai. Di mana, banyak masyarakat yang melakukan pembangunan infrastruktur secara swadaya. Warga harus mengumpulkan uang membeli material dan bekerja secara swadaya untuk memperbaiki Jalan, drainase, dan lain-lain
Beberapa diantaranya adalah, pengerjaan jalan rusak oleh masyarakat Sambor Desa Nggalak, perbaikan jalan rusak oleh masyarakat di Desa Lenda, Kecamatan Cibal Barat dan desa-desa di Kecamatan lain seperti Kecamatan Satarmese dan Kecamatan Ruteng.
Terbaru adalah perbaikan drainase dan bahu jalan oleh Warga Mbaumuku, Kecamatan Langke Rembong. Perbaikan drainase dan bahu jalan yang dilakukan oleh warga Mbaumuku adalah bentuk ekspresi kekecewaan terhadap janji Manis yang telah disampaikan oleh Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit dan Wabup Heribertus Ngabut pada Pilkada 2022 lalu. Warga mengungkap, hingga saat ini janji tersebut belum terealisasi.
“Saya memberikan apresiasi karena masyarakat sudah memiliki kesadaran bahwa mereka bukan lagi menjadi objek pembangunan melainkan menjadi subjek pembangunan,” kata Kornelis Dola kepada Wartawan, Kamis 15 Desember 2022 di Ruteng.
Menurut Kornelis, kepedulian warga tentu bermula dengan melihat kondis infrastruktur yang buruk. Kemudian mereka menunggu pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Sebab pembangunan hakekatnya adalah tanggung jawab pemerintah.
“Yang terjadi menandakan bahwa masyarakat menyadari pembangunan itu merupakan tanggung jawab bersama..Karena itu pemerintah harus memberikan dorongan terhadap masyarakat,” kata pemilik hotel Gloria Borong itu.
Pemimpin Harus Peka
Menurut tokoh asal Cibal itu, menjadi pemimpin harus peka terhadap realitas sosial. Mampu melihat kebutuhan dari masyarakat. Misalnya ketika masyarakat kesulitan jalan makan yang diperbaiki adalah jalan.
Selain itu keterlibatan masyarakat sangatlah penting. Masyarakat harus dilibatkan sejak awal perencanaan pembangunan atau yang disebut prinsip pembangunan yang partisipatif.
Kata dia, fenomena yang terjadi di mana masyarakat membangun sendiri jalan, drainase dan sebagainya merupakan bukti bahwa sentuhan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah selama ini tidak tepat sasaran.
Masyarakat membutuhkan perbaikan jalan namun yang dibuat oleh pemerintah adalah yang lain. Padahal prioritas pembangunan sesungguhnya harus sesuai dengan yang diperlukan atau dibutuhkan oleh masyarakat.
“Partisipatif itu artinya melibatkan masyarakat dalam hal pembangunan. Masyarakat terlibat sesuai dengan caranya sendiri merupakan prinsip pembangunan yang mesti dipakai. Masyarakat harus diberikan tanggung jawab masyarakat diberi ruang dan tidak boleh diremehkan,” tutupnya. (*)