Kupang, KN – Sebanyak 157 mahasiswa Stikes dan Akper Maranatha Kupang terancam drop out (DO), pasalnya hingga saat ini uang perkuliahan mereka belum dibayar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT.
Dewan Ketua Pembina Yayasan Maranatha NTT Drs. Semuel Selan mengatakan, 157 mahasiswa tersebut adalah penerima beasiswa dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
Awalnya, pihak yayasan dan Pemprov NTT menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) untuk beasiswa bagi 157 mahasiswa selama lima tahun yaitu mulai tahun 2019 sampai 2024.
Berdasarkan MoU tersebut, mahasiswa yang umumnya berasal dari wilayah terluar seperti Amfoang, Semau, Soe dan Kefa ini akhirnya mengenyam pendidikan di Stikes dan Akper Maranatha tanpa harus membayar uang kuliah.
Tahun pertama, pembayaran uang kuliah oleh Pemprov NTT berjalan lancar, yakni sebanyak Rp1,75 Miliar. Pada tahun 2020, direalisasikan anggaran Rp2 Miliar dari Pemprov NTT untuk membiayai perkuliahan mereka.
Namun pada tahun ketiga yakni 2021, uang beasiswa untuk 157 mahasiswa sebesar Rp3 Miliar belum dibayar sampai hari ini.
“Anak-anak mau wisuda, dan mau praktek, butuh banyak biaya. Untuk biaya lahan, pembimbing, rumah sakit, bidan dan lain sebagainya,” kata Semuel kepada wartawan di Kupang, Sabtu 27 Agustus 2022.
Menurutnya, niat Gubernur NTT untuk membiayai para mahasiswa yang kurang mampu patut diapresiasi. Namun, kendala-kendala seperti ini memberatkan pihak Yayasan.
Sedangkan pihak Yayasan juga sedang membiayai lebih dari 100 orang yang kuliah secara gratis di Stikes maupun Akper Maranatha.
Sementara itu, Ketua Stikes Maranatha Kupang Stefanus Mendes Kiik menyampaikan, upaya penagihan hingga audiens dengan Gubernur NTT sampai saat ini belum juga membuahkan hasil.
“Mulai bulan Februari sampe September sudah 5 sampai 6 kali. Sudah datang (ke Kantor Gubernur NTT), tapi tidak bertemu,” jelasnya.
Melalui media, pihak Yayasan meminta agar Pemprov NTT merespons kesulitan yang mereka hadapi saat ini, demi masa depan 157 mahasiswa yang saat ini mengenyam pendidikan di Stikes dan Akper Maranatha Kupang.
Kepala Badan Keuangan Daerah Provinsi NTT Drs. Zakarias Moruk yang dikonfirmasi Koranntt.com belum memberikan respons.
Awak media ini sudah mengirim pesan, namun hingga berita ini ditayangkan, Kaban Keuangan belum memberikan jawaban. (*)