Gubernur NTT Terima Vaksin Jenis Astrazeneca Dosis 2

Gubernur NTT Terima Vaksin Jenis Astrazeneca Dosis 2 / Foto: Dok. Biro AP Setda Provinsi NTT

Kupang, KN – Gubernur NTT,  Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menerima vaksin dosis kedua jenis Astrazeneca di  kantor Gubernur NTT, Selasa 5 Oktober 2021.

Ditemui wartawan usai terima vaksin, Gubernur mendorong semua pemangku kepentingan untuk mempercepat capaian vaksinasi di NTT.

“Bagus, hari ini sudah vaksin kedua. Kita terus dorong masyarakat NTT untuk melakukan vaksin. Beberapa Kabupaten masih belum capai target antara lain Malaka dan TTS. Kita harapkan dengan partisipasi dan dorongan dari semua pihak, kita bisa meningkatkan capain target vaksinasi,” jelas Gubernur VBL seperti dilansir dari Siaran Pers Biro AP Setda Provinsi NTT.

Gubernur Viktor mendorong organisasi profesi,  partai politik (parpol) serta TNI/Polri untuk berperan aktif mempercepat capaian vaksinasi.

“Tadi saya dapat laporan dari Dinas Kesehatan (NTT), Danlantamal sudah bersedia membantu percepatan vaksinasi di Malaka. Seluruh organisasi profesional dan partai politik juga ikut berperan. Saya harap semua partai politik ikut berperan untuk lakukan vaksin. Begitu juga organisasi profesi macam KADIN dan HIPMI serta organisasi lainnya, terus bekerja untuk capai percepatan vaksinasi,” jelas Gubernur VBL.

BACA JUGA:  Pemkot Kupang Ajukan 3 Ranperda, Termasuk Penyertaan Modal Bank NTT

Lebih lanjut Gubernur VBL mengungkapkan komitmen pemerintah provinsi untuk mengejar target vaksinasi terutama dosis kedua.

“Vaksin kedua yang ini kita dorong terus supaya mempermudah masyarakat dalam  banyak hal. Juga untuk kejar target lepas masker pada akhir tahun,” kata Gubernur VBL.

Terkait adanya tren penurunun kasus covid-19 di NTT,  Gubernur NTT mengaharapkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Vaksinasi merupakan aspek penting virus Covid-19 dapat menjadi endemik.

“Ke depannya, kita berbicara bukan lagi pada positivity rate  tapi mortality ratenya atau tingkat kematiannya. Karena ini virus, pasti selalu ada.  Kalau mortality ratenya sudah tidak ada,  berarti vaksinnya efektif. Artinya virus ini jadi virus biasa dengan adanya vaksin,” pungkas Gubernur VBL. (*)