Ende  

Keluarga Korban Desak Polres Ende Segera Tangkap Pelaku Pengeroyokan

Ilustrasi / Freepik

Ende, KN – Kematian NFNW (27) warga Kabupaten Ende yang diduga dikeroyok di Jl. Gatot Subroto, Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga.

Emanuel Gunawan selaku salah satu perwakilan keluarga korban, mengatakan, pihaknya kembali mendatangi Polres Ende pada Jumat sore.

Maksud kedatangan mereka, adalah untuk mendesak Polres Ende agar segera menangkap para pelaku pengeroyokan.

“Memang sebelumnya sudah ada laporan polisi. Namun, kembali kami mendatangi Polres Ende, untuk menegaskan bahwa, keluarga besar dari almarhum berharap para terduga pelaku pengeroyokan segera ditangkap,” kata Emanuel kepada Koranntt.com di kediamannya, Jumat 1 Oktober 2021.

Dia menyebut, berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa pihak, Polres Ende menyatakan telah bekerja untuk menyelesaikan kasus tersebut.

“Namun kami berharap semua yang terlibat dalam dugaan pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya anak kami NFNW, segera diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian apabila terbukti secara hukum,” tegas Emanuel.

Ia juga menyampaikan, jika pihak polres Ende kesulitan dalam mengidentifikasi atau mencari para pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap korban, pihak keluarga korban bersedia untuk membatu mencari para terduga pelaku pengeroyokan tersebut.

“Keluarga juga mengapresiasi kinerja pihak Polres Ende, yang telah memanggil para saksi untuk dimintai keterangan. Ini sebuah kemajuan yang luar biasa,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Danau Kelimutu Menyusut, Pemda Ende dan Mosa Laki Gelar Ritual Adat

Menurutnya, apa yang dilakukan pelaku terhadap korban adalah perbuatan biadab, dan tidak patut ditiru. Jika ada persoalan pribadi, mestinya harus diselesaikan secara baik-baik, bukan dengan tindakan kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang.

Kepada Koranntt.com, Emanuel mengisahkan, pada hari Kamis sekira pukul 19.00 Wita, korban berpamitan dari rumah menuju lorong Golden, Kelurahan Kelimutu, Ende, untuk mengikuti acara pesta bersama temannya.

Namun, sekira pukul 03.30 Wita atau Jumat dini hari, keluarga menerima informasi dari pihak rumah sakit umum Ende, bahwa korban telah meninggal dunia.

Ia mengaku, selama ini korban sama sekali tidak mempunyai persoalan dengan siapapun baik di luar maupun di dalam keluarga.

Korban selama ini bekerja di salah satu perusahan swasta yang ada di Labuan Bajo. Namun, semenjak kakak kandungnya meninggal satu tahun lalu, korban terpaksa kembali ke Ende, agar bisa merawat orang ibunya yang sedang sakit.

“Saya, berharap dengan adanya peristiwa ini, menjadi pelajaran berarti bagi kita semua, agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang,” tandas Emanuel. (*)