Daerah  

BPBD Diminta Lakukan Koordinasi dengan Pemprov NTT Jika Bantuan Kurang

Marius Jelamu / Foto: Eman Krova

Kupang, KN – Kepala Biro Administrasi Pimpinan (BAP) mengingatkan Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota, untuk berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi NTT, jika bantuan kepada warga terdampak bencana dinilai masih kurang.

Pernyataan ini disampaikan Kepala Biro Administasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu, menanggapi beredarnya isu bantuan berupa 1 butir telur dan 1 bungkus mie instan kepada warga Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.

“BPDB harus melakukan kontrol agar kurang di mana, supaya bisa didistribusikan lagi. Kalau memang bantuan di Kabupaten/Kota tidak mencukupi, maka berkoordinasi dengan Pemprov NTT agar bisa dibantu,” ujar Karo BAP NTT, Marius Ardu Jelamu, Senin 19 April 2021.

Menurut Jelamu, bantuan yang dusalurkan harus berdasarkan jumlah pengungsi, baik yang berada di posko terpusat, maupun mereka yang mengungsi di perumahan keluarga.

“Makanya tugas BPBD itu harus mengontrol jumlah pengungsi yang ada, sehingga bantuan yang disalurkan sesuai jumlah. Kalau semakin banyak pengungsi, logistik bantuan juga harus ditambahkan,” tegas Marius.

Dia menjelaskan, jika benar masyarakat Merbaun hanya menerima bantuan seperti itu, maka desain yang dilakukan tidak sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

BACA JUGA:  KPK Libatkan Bank NTT, Optimalkan Penerimaan Pajak Daerah dari Pemda

“Karena itu harus ada koordinasi dari BPBD, Pemkab dan Pemprov NTT, sehingga desain logistik perlu disesuaikan. Karena harus juga melihat jumlah kebutuhan masyarakat di lapangan,” jelasnya.

Kata Marius, bantuan yang diberikan kepada masyarakat berupa 1 butir telur ayam, 1 bungkus mie instan dan 1 Kg beras sangat tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Kalau diberikan untuk digunakan selama satu minggu, berarti tidak cukup. Karena jika satu keluarga terdiri dari bapa, mama dan anak. Itu tidak pas,” ucapnya.

Dia berharap agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi. “Mudah-mudahan tidak terjadi lagi hal seperti itu. Kasihan masyarakat. Karena tidak cukuplah bantuan seperti itu,” pungkas Marius.

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Paulus Ati menyampaikan pihaknya telah menyalurkan lebih dari 5 ton beras kepada warga terdampak bencana di Kecamatan Amarasi Barat.

“Untuk Amarasi Barat di kita salurkan 5 ton. Termasuk kita serahkan juga 1 buah genset,” ucap Paulus Ati.*