Pengamat Sebut Orient Riwu Kore Otomatis Gugur Jika Terbukti WNA

Dr. John Tuba Helan

Kupang, Koranntt.com – Pakar Hukum Tata Negara, Universitas Nusa Cendana Kupang, Dr. John Tuba Helan angkat bicara terkait status warga negara Bupati Terpilih Sabu Raijua, Orient Riwu Kore.

Menurutnya, ada tiga kemungkinan status kewarganegaraan Orient Riwu Kore berdasarkan surat dari Kedubes Amerika dan pengakuan Kemendagri.

Yang pertama adalah yang bersangkutan warga negara Amerika Serikat dibuktikan dengan surat keterangan dari Kedubes Amerika kepada Bawaslu.

Kedua, Orient Riwu Kore adalah WNI dibuktikan dengan kepemilikan E-KTP dan yang ketiga adalah memiliki dua warga negara yaitu Amerika Serikat dan Indonesia.

“Yang kita butuhkan adalah penyidikan dari pihak-pihak berwenang untuk menentukan statusnya. Saya pikir dengan era digitalisasi ini, komunikasi lebih muda dan kemungkinan dalam waktu dekat sudah diketahui statusnya,” ujar John Tuba Helan kepada wartawan, Kamis (4/2/2021) siang.

Menurut dia, kepastian status kewarganegaraan akan mengakhiri polemik yang terjadi di masyarakat. Jika masyarakat terus berpendapat, tanpa ada putusan status yang jelas, maka persoalan ini akan terus berlanjut.

BACA JUGA:  Masa Rakyat Sarai Mau Dipimpin Orang Asing? Yang Benar Sajalah

“Karena di UU No 1 Tahun 2015 tentang Pilkada dan diubah dengan UU No 10 Tahun 2016 itu jelas, bahwa yang menjadi calon Kepala Daerah adalah warga negara Indonesia,” jelas Tuba Helan.

“Artinya kalau asing, maka gugur dengan sendirinya,” tambah Tuba Helan.

Ia juga menyatakan, pernyataan yang dikeluarkan oleh Kemendagri adalah pernyataan yang sekedar membela diri.

“Yang saya tahu dalam UU No 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan Repulik Indonesia itu jika seseorang menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri, maka otomatis kewarganegaraan Indonesia gugur,” jelasnya.

Tuba Helan juga menegaskan, jika Orient Riwu Kore dilantik menjadi Bupati Sabu Raijua, maka sama saja menundukan wibawah Indonesia.

“Dia sendiri memilih kewarganegaraan lain, maka hak-hak politik di Indonesia akan gugur. Dugaan saya ada permainan orang-orang elit dalam polemik ini,” tandas Tuba Helan. (EK/AB/KN)