Bupati Hery Nabit Berharap Kabupaten Manggarai Jadi Daerah Pariwisata Holistik

Bupati Hery Nabit (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Bupati Kabupaten Manggarai, Heryberus G.L Nabit berharap agar Manggarai menjadi daerah destinasi wisata holistik sehingga masyarakat lokal mampu bertumbuh dalam budaya dan spiritual lokal, serta merawat kelestarian lingkungan.

Demikian disampaikan Bupati Hery Nabit dalam sidang Pastoral Post Natal Keuskupan Ruteng yang berlangsung sejak tanggal 4 – 7 Januari 2021, di Rumah Retret Putri Karmel, Wae Lengkas, Ruteng.

Menurutnya, pariwisata holistik meliputi pelbagai aspek, yang sangat mendukung kesejahteraan manusia, serta terintegritas dengan keutuhan ciptaan Tuhan. Sehingga, pariwisata tidak boleh hanya berorientasi pada kesejahteraan ekonomi semata.

“Untuk itu diperlukan partisipasi masyarakat lokal, memiliki integrasi nilai kultural dan spiritual setempat, serta pelestarian lingkungan alam dalam seluruh proses pembangunan pariwisata,” ujar bupati Hery Nabit.

Dalam visi dan misi Pemkab Manggarai, bupati Hery Nabit miliki sejumlah langkah strategis dalam upaya pengembangan daerah pariwisata di Kabupaten Manggarai. Salah satunya menciptakan pariwisata Manggarai berdaya saing global, serta sebagai penggerak ekonomi masyarakat.

Selain itu menciptakan masyarakat berwawasan lingkungan dan berbasis sosial budaya, sehingga dengan visi dan misi yang diusung bupati Hery Nabit, Manggarai diharapkan mampu menjadi tujuan wisata para pelancong, dan bukan sekedar lokasi transit bagi para wisatawan.

“Langkah strategis yang diupayakan adalah mengembangkan infrastruktur dan transportasi untuk permuda akses mencapai lokasi wisata, mengembangkan atraksi wisata, meningkatkan kualitas amenitas destinasi wisata, memperkuat promosi, dan mendorong investasi serta pembiayaan dalam pengembangan destinasi wisata,” jelasnya.

BACA JUGA:  DPRD Berharap Bupati Ende Tidak Tersandera Kasus SK Tim Dana BOS

Pada tataran kebijakan, kata dia, Pemkab Manggarai upayakan pembangunan destinasi wisata, pembangunan kelembagaan pariwisata, pembangunan pasar dan pemasaran, serta pembangunan industri pada sektor pariwisata.

“Pembangunan destinasi wisata di Manggarai berdasarkan konsep zonasi atau kawasan. Kawasan Destinasi Wisata Kabupaten (DPK) meliputi kawasan pantai utara dan sekitarnya, kawasan Ruteng dan sekitarnya, kawasan Pantai Selatan dan sekitarnya,” ungkapnya.

“Sementara kawasan strategis wilayah utara meliputi Compang Cibal dan sekitarnya, Torong Besi dan sekitarnya, Reok dan sekitarnya,” jelasnya menambhkan.

Selain itu, kawasan strategis wilayah atai zona tengah meliputi Ruteng dan sekitarnya, Lingko Lodok dan sekitarnya, Liang Bua dan sekitarnya, Gereja St. Yosep dan 52 Biara.

“Sedangkan kawasan strategis zona selatan meliputi Wae Rebo dan sekitarnya, Todo dan sekitarnya, Pongkor dan sekitarnya, Pulau Mules dan sekitarnya,” tandasnya.

Dalam sidang pastoral, tampak sejumlah stakeholder pariwisata yang diundang untuk menyampaikan gagasan mereka. Antara lain, tiga Bupati Manggarai Raya, Direktris BOPLBF, Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D dari Universitas Pelita Harapan Jakarta, pimpinan Keuskupan Ruteng, Pastor Paroki, Pimpinan Lembaga, dan tokoh umat. (*)