Kupang, KN – Warga Kelurahan Penfui menggelar Festival Budaya bertajuk “Merawat Tradisi, Merangkai Harmoni” pada pukul 17.30 WITA pada Selasa (18/11/2025). Festival ini akan berlangsung hingga Rabu (19/11/2025) di Lapangan Volly Kopasgat El Tari Kupang, Jl Taebenu, Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
Lurah Kelurahan Penfui, Fransisko Dugis menyampaikan Pemerintah Kelurahan Penfui punya semangat yang sejalan dengan program Pemerintah Kota Kupang untuk menghidupkan budaya dan identitas lokal masyarakat.
“Kita turut serta dalam semangat menyemarakkan giat budaya lokal di tingkat kelurahan untuk menghidupkan tradisi dalam kebersamaan dan mengembangkan potensi lokal yang ada,” ujarnya saat diwawancara Koranntt.com di sela-sela kegiatan.
Pagelaran budaya ini adalah kesempatan memperkenalkan budaya lokal, terkhususnya kepada anak muda yang cenderung terbawa arus modernitas zaman yang dapat memudarkan budaya lokalnya. Acara ini juga didorong untuk menggerakkan sektor ekonomi warga.
Berbagai pihak guyub terlibat dan kontribusi dalam acara ini. Pemerintah Kota Kupang, Kecamatan Maulafa, Kelurahan Penfui, Kopasgat Kupang, Basarnas, Polsek Maulafa, Pertamina Patra Niaga El Tari Kupang, Puskesmas Penfui, sekolah-sekolah, tokoh agama, Ketua LPM, RT, RW, Bhabinsa, Bhabinkamtibnas, Sanggar Seni, Kelompok Muda, pelaku UMKM dan Bank Sampah Mutiara Timor, bekerja sama merancang dan melaksanakan festival ini.
“Kita gotong royong dan berkomitmen bersama berbagai pihak untuk menggelar acara ini. Dengan begitu acara ini diharapkan dapat mencapai tujuannya secara optimal untuk memupuk solidaritas, mengeratkan kolaborasi bersama dan mendorong ekonomi warga,” jelas Fransisko perihal kerja sama lintas sektor dalam festival budaya yang dilakukan di kelurahannya.
Keberlangsungan program yang diusung oleh Pemerintah Kota Kupang ini ditentukan pula oleh inisiatif dan partisipasi warga di tingkat kelurahan. Fransisko berharap, warganya dapat mempertahankan dan meningkatkan semangat solidaritas untuk kegiatan kelurahan ke depannya.
Kelurahan Penfui mengusung budaya etnis Malaka dalam festival ini. Salah satu budaya Timor ini menjadi opsi perayaan budaya tahun ini karena warga Penfui merasa dekat dengan tradisi, pakaian, tarian dan nilai kultural tersebut.
Namun, festival ini juga terbuka bagi warga yang ingin menampilkan budaya lokal yang lain. “Kita mengusung budaya etnis Malaka di tahun ini. Namun bagi masyarakat yang ingin tampil dengan nuansa budaya yang lain tidak menjadi masalah karena memang kita memang beraneka ragam. Dalam festival di tahun-tahun mendatang, kita akan mengusung budaya dari etnis-etnis yang lain juga,” terang Fransisko.
Fransisko menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Penfui dan berbagai pihak yang juga turut bergerak aktif dalam kegiatan ini. Festival budaya ini menjadi bagian dari program budaya lestari Pemerintah Kota Kupang.
Program ini bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya serta memajukan pariwisata Kota Kupang. Terdapat 51 kelurahan di Kota Kupang yang menyelenggarakan pagelaran budaya dengan tema umum Cintai Budaya Lokal. Kelurahan Penfui menjadi yang ke-39 menggelar festival budaya ini.
Warga menyambut baik kedatangan Asisten II Kota Kupang, Ignasius Lega sebagai bentuk kehadiran Pemerintah Kota Kupang di tengah masyarakat.
“Kami berharap kolaborasi dalam program kolektif masyarakat terus hadir di Kota Kupang, agar wajah Kota Kasih dapat berkembang dalam merawat kebersamaan dan rasa saling memiliki,” pungkas Maria, salah satu warga Penfui. (AGN/ADV)

