Kupang, KN – Komisi III DPRD NTT meminta Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto untuk menunda seleksi pengurus Bank NTT.
Ketua Komisi III DPRD NTT Yohanes De Rosari menegaskan, NTT saat ini sudah punya pemimpin defenitif. Menurut dia, alangkah baiknya, jika kekosongan pengurus Bank NTT ini diisi oleh Gubernur defenitif.
Hal ini untuk menegaskan legitimasi pengurus yang baru. Karena mereka akan diseleksi secara profesional, untuk mengisi jabatan-jabatan penting di Bank NTT.
“Kalau bisa ditunda, sampai tunggu Gubernur NTT defenitif,” kata Yohanes De Rosari kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi III DPRD NTT Yohanes De Rosari mengapresiasi kerja sama KUB yang dibangun antara Bank NTT dan Bank Jatim.
Menurutnya, pihaknya dan masyarakat NTT bersyukur karena Bank Jatim sudah membuka ruang sehingga Bank NTT bisa ber-KUB dengan Bank Jatim.
“Luar biasa. Satu persoalan ini sudah selesai. Tinggal saja kita siapkan penyertaan modal ke depan. Mungkin Gubernur defenitif bisa menginisiasi Bupati dan Wali Kota dari 22 Kabupaten/Kota untuk bisa menyertakan modal, sehingga ke depan kita memperkuat dukungan keuangan untuk Bank NTT,” jelas politisi Partai Golkar ini.
Sebagai Ketua Komisi III DPRD NTT, Yohanes De Rosari terus mendukung lewat kebijakan anggaran untuk penyertaan modal kepada Bank NTT.
“Tujuan kita adalah buy back saham yang disertakan oleh Bank Jatim. Kita harus siapkan dana Rp600-700 miliar untuk penyertaan modal, sekaligus buy back saham Bank Jatim,” tandas De Rosari. (*)