Kisah Johni Asadoma Kunjungi Peto Rote Ndao, Kampung Asal Ibunda, Saat Berusia 7 Tahun

Johni Asadoma kampanye di Rote Ndao. (Foto: Palce)

Ba’a, KN – Ribuan warga dari berbagai desa yang memadati lokasi kampanye Calon Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma bersorak saat juru kampanye Dany Lenggu Marcus tampil di podium.

Ia menjadi juru kampanye pertama yang maju untuk beroperasi saat kampanye calon gubernur dan wakil gubernur NTT Melkiades Laka Lena-Johni Asadoma di Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Sabtu (28/9/2024) sore.

Tokoh masyarakat tersebut menyoroti pembangunan di Rote Ndao yang jauh tertinggal dari daerah lain. Karena itu, kehadiran calon pemimpin Melki-Johni akan membawa perubahan bagi Rote Ndao.

Melki-Johni sama-sama memiliki jaringan langsung ke pusat pemerintahan di Jakarta dan DPR sehingga perhatian pemerintah pusat kepada Rote Ndao di era pemerintahan Prabowo-Gibran jauh lebih baik.

BACA JUGA:  PT Menara Armada Pratama Ruteng Diduga Gunakan Material Ilegal dari Kali Wae Pesi

Selain itu, Dedy juga memperkenalkan sosok Johni Asadoma kepada masyarakat. Meskipun Johni sudah dikenal luas di seluruh Kabupaten Rote Ndao, menurut Dedy, masih ada warga yang belum tahu, mantan Kapolda NTT ini berdarah Rote.

Seperti diketahui, ibunda Johni Asadoma berasal dari Peto, Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah, sedangkan ayahnya berasal dari Kabupaten Alor.

Johni mengatakan, saat berusia tujuh tahun, ia dibawa orang tuanya berkunjung ke kampung halamannya di Peto, dusun kecil di Desa Maubesi Rote Tengah, dan selanjutnya hampir setiap tahun atau saat libur sekolah, Johni sering datang ke Rote.

Sebabnya, dalam orasinya, Dedy Marcus menyebut Johni Asadoma dengan sebutan AROMA atau Anak Rote Marga Alor. (*/tim)