Ruteng, KN – Delapan unit gardu atau trafo milik Unit Layanan Pelanggan (ULP) Perusahan Listrik Negara (PLN) Rayon Ruteng dilaporkan hilang di gudang Wae Palo Ruteng, sejak bulan November 2022 lalu.
Hilangnya delapan unit gardu itu patut dipertanyakan. Pasalnya, gudang milik PLN Ruteng kemalingan saat kamera CCTV rusak, dan para security sedang tidak berada di lokasi atau Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Penelusuran KORANNTT.com Jumat 20 Januari 2023 di gudang milik PLN Ruteng, lokasi itu memang dilengkapi kamera CCTV, karena tampak sebuah tulisan “area ini diawasi CCTV selama 24 jam” di depan pos jaga gudang.
Karyawan PLN Ruteng yang ditemui awak media di lokasi membenarkan bahwa area gudang memang diawasi kamera CCTV, termasuk tempat penyimpanan gardu.
“Iya di sini lengkap dengan CCTV, termasuk di tempat simpan gardu, dan masih aktif sampai sekarang,” ujarnya.
Selain kamera CCTV, kata dia, gudang milik PLN Ruteng juga sebenarnya dijaga oleh para security mulai sore hingga malam hari.
Karyawan lain yang enggan disebutkan namanya mengaku saat peristiwa pencurian, kamera CCTV sedang dalam keadaan rusak atau tidak berfungsi.
Pasca kejadian, kamera CCTV yang berfungsi mengawasi area sekitar gudang kembali berfungsi atau normal hingga sekarang.
“Saat kejadian, CCTV nya rusak om. Tetapi sekarang sudah normal kembali. Saat itu juga tidak ada orang yang jaga di sini,” jelasnya.
Dia menjelaskan, terkait hilangnya 8 unit gardu milik PLN, polisi sudah memanggil sejumlah karyawan gudang untuk dimintai keterangan.
“Ada yang polisi sudah panggil. Namun hingga kini polisi belum kesini untuk melakukan olah TKP,” tandasnya.
Untuk diketahui, delapan unit gardu atau trafo itu merupakan barang bekas yang hanya disimpan di gudang.
Meski demikian, gardu itu adalah barang inventaris yang disimpan sebagai aset negara yang harus dijaga dan tidak bisa diperjualbelikan. (*)