Kupang, KN – Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, dan Johni Asadoma, menyerahkan beasiswa sebesar Rp2,4 juta per siswa kepada 1.124 penerima.
Penyerahan beasiswa secara simbolis bersama tambungan Bank NTT ini, berlangsung saat puncak upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Provinsi NTT, Sabtu (20/12/2024) di alun-alun rumah jabatan Gubernur NTT.
Gubernur NTT Melki Laka Lena melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo mengatakan, beasiswa tersebut merupakan pendekatan baru dalam kepemimpinan Melki-Johni, untuk memastikan semua anak NTT bisa menempuh pendidikan menengah.
“Jadi membantu anak-anak yang tidak bisa sekolah, dengan alasan ekonomi. Ini yang luar biasa dari pendekatan ini. Jadi pendidikan bermutu untuk semua itu, kita masuk dengan antara lain memberikan beasiswa untuk siswa kurang mampu yang berprestasi,” ujar Ambrosius Kodo.
Ia menjelaskan, ini kali pertama dalam sejarah, pemerintah Provinsi NTT memberikan perhatian kepada siswa kurang mampu yang berprestasi, dengan total anggaran Rp2,6 miliar lebih. Itu terjadi di bawah kepemimpinan Gubernur Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma.
Ambrosius Kodo juga menyampaikan, anak NTT mengkobtribusikan anak tidak sekolah 145 ribu. Salah satu penyebabnya adalah alasan ekonomi.
“Melki-Johni masuk di alasan ekonomi, untuk memberikan bantuan kepada 1.124 siswa kurang mampu berprestasi, sebesar Rp2,4 juta per siswa dari seluruh NTT. Bisa digunakan untuk transport dan kebutuhan pribadi siswa siswi,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan bantuan yang diberikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTT bisa digunakan dengan baik. “Sehingga alasan mereka tidak bisa sekolah dengan alasan ekonomi bisa kita tuntaskan,” jelasnya.
Ambrosius Kodo menambahkan, program ini dilaksanakan mulai tahun ini, dan akan berlanjut pada tahun-tahun selanjutnya. “Ini program strategis Bapak Melki dan Bapak Johni, dan pasti kita akan kawal terus, supaya menekan anak putus sekolah bisa kita lakukan dengan hal-hal yang lebih konkrit,” pungkasnya. (*)

