Bisnis  

Bertemu Kementerian UMKM, Plt Dirut Bank NTT Harap Keran Penyaluran KUR Kembali Dibuka

Plt. Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing bertemu dengan Deputi 1 Kementrian Perekonomian Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN, Ferry Irawan dan Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan dan Usaha Bisnis, Gunawan Pribadi beserta sejumlah staff. (Foto: Dok. Bank NTT)

Jakarta, KN – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Bank NTT Yohanis Landu Praing kembali membuat gebrakan di masa kepemimpinannya.

Usai menyelamatkan Bank NTT dari jurang BPR, Yoahnis Landu Praing kembali menemui Kementerian UMKM. Tujuan Plt Dirut Bank NTT bertemu Kementerian UMKM adalah agar bank kebanggaan masyarakat NTT itu kembali menyalurkan KUR atau Kredit Usaha Rakyat.

KUR adalah Kredit Usaha Rakyat, yaitu program pemerintah untuk memberikan pembiayaan modal kerja dan investasi kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Tujuan KUR adalah untuk Mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan akses pembiayaan UMKM, memperkuat permodalan usaha UMKM, dan membantu pemberdayaan UMKM.

Atas dasar itulah, Plt. Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing bertemu dengan Deputi 1 Kementrian Perekonomian Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN, Ferry Irawan dan Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan dan Usaha Bisnis, Gunawan Pribadi beserta sejumlkah staff.

Plt. Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing dalam pertemuan tersebut memaparkan kondisi UMKM dan potensi yang ada di NTT. “Juga terkait NPL kredit KUR yang telah dilakukan penyelamatan dan penyelesaian melalui Hapus Buku penagihan sehingga NPL tersebut sudah menunjukkan penurunan,” sebut Yohanis Landu Praing yang dihubungi media, Kamis (23/1/2025).

BACA JUGA:  Guru Celup Tangan Siswa ke Air Mendidih, Disdikbud Ancam Cabut Izin SMK Bina Karya Larantuka

Dikatakan Landu Praing, dalam pertemuan tersebut dipaparkan bahwa beberapa tahun ini Bank NTT tidak mendapatkan kuota dalam penyaluran KUR karena NPL (Non Perfoming Loan) yang sangat tinggi akibat dari penyaluran yang tidak prudent.

“Bank NTT mengharapkan adanya kebijakan dari Kementerian Perekonomian untuk membuka kembali kuota untuk Bank NTT dalam menyalurkan kredit KUR,” katanya.

Landu Praing mengatakan, dari pertemuan tersebut, Bank NTT mendapat support yang besar dari para deputi kementrian perekonomian dengan memberikan sejumlha solusi tersebut.

“Potensi UMKM di NTT sangat besar, sesuai data statistik di NTT tahun 2023, terdapat 200 ribu unit UMKM yang ada di NTT. Dan Bank NTT telah membiayai 16 ribu UMKM, dimana banyak UMKM yang hasil produksinya sudah masuk ke market ritel seperti Alfamart maupun Indomart,” ujar Landu Praing. (*)