Kalabahi, KN – PT.Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT punya kepedulian tinggi terhadap pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengan (UMKM) di berbagai daerah di NTT, termasuk di Kabupaten Alor.
Buktinya, saat kunjungan kerja Penjabat Gubernur NTT, Ayodia Kalake bersama istri dan rombongan ke Alor, Jumad (21/6/2024) dalam rangka kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXX Tingkat Provinsi NTT di Kalabahi, sempat menyerahkan beasiswa kepada 100 anak SD dan kredit merdeka kepada 25 pelaku UMKM di Kabupaten Alor.
100 beasiswa dan 25 kredit merdeka dari Bank NTT Cabang Kalabahi itu, diserahkan Pj.Gubernur NTT, Ayodia Kalake selaku Pemegang Saham Pengendali Bank NTT, didampingi Pj.Bupati Alor, Zet Soni Libing, dan Pimpinan Bank NTT Cabang Kalabahi, Glanthiano S.R.Ndoen, di Rumah Jabatan Bupati Alor.
Kepada wartawan, Pinca Bank NTT Kalabahi, Glanthyano S.R.Ndoen mengatakan bahwa beasiswa itu diberikan sebagai wujud kepedulian Bank NTT terhadap pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu dan berprestasi. Menurutnya, 100 anak SD yang menerima beasiswa tersebut berdasarkan hasil penjaringan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Alor yang diserahkan kepada Bank NTT.
“Penyerahan tadi oleh bapak Pj.Gubernur NTT kepada lima orang anak itu secara simbolis, karena total anak yang menerima beasiswa tersebut sebanyak 100 anak yang berasal dari lima kecamatan. Masing-masing anak mendapat beasiswa sebesar Rp 500.000. Ini bentuk kepedulian Bank NTT terhadap pendidikan anak-anak. Kami (Bank NTT) hadir juga untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan pendidikan di Kabupaten Alor ini,” kata Glanthyano.
Dia berharap agar anak-anak penerima beasiswa itu dapat meraih prestasi yang baik dalam menempuh pendidikannya sehingga kelak berguna bagi daerah, bangsa dan negara.
Sementara terkait Kredit Mikro Merdeka, lanjut Glan, pihaknya memberikan kepada 25 orang pelaku UMKM. Ia menjelaskan, bahwa kredit mikro merdeka merupakan kredit yang sangat mudah sehingga perlu penjaringan yang lebih baik.
“Kredit mikro merdeka ini bebas dari tengkulak, dari rentenir karena ini kredit tanpa bunga dan diberikan dengan mudah. Karena itu kami melakukan screening atau seleksi (penjaringan) secara baik supaya kredit mikro merdeka ini tidak disalahgunakan,”tegas Glan.
Ia mengungkapkan, dari 25 penerima kredit mikro merdeka yang diserahkan oleh Pj.Gubernur NTT itu, ada yang usaha perkiosan, penjual es, peternak ayam, dan sejenisnya. Maka Glan sangat berharap agar para penerima tersebut dapat mengembangkan usahanya masing-masing.
Glan menyebut besaran kredit mikro merdeka ini dari Rp 1.000.000 hingga Rp 10.000.000, dengan lama pengembalian (pokok tanpa bunga) antara satu tahun hingga dua tahun.
“Karena itu, jika perkembangan usaha makin baik, maka akan sangat bagus perputaran ekonominya. Contoh, usaha peternakan ayam , sudah bisa balik modal dalam dua atau tiga bulan. Demikian pula usaha sayur, perkiosan. Lima orang perwakilan yang terima kredit mikro merdeka tadi itu, ada juga penjual es tetapi perputarannya cepat. Ini sudah yang menjadi salah satu visi kami di Bank NTT sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Kami memulai dari masyarakat kecil ini, kami bantu permodalan mereka untuk meningkatkan produksi usaha mereka,” tandas Glan.
Menurutnya, hal itu sebagai tindak lanjut dari Customer Gathering yang dilakukan Bank NTT Cabang Kalabahi dengan tema “Bertumbuh Bersama Dalam Pembiayaan” Selasa (11/6/2024) di Aula Hotel Simfony Kalabahi.
Saat ini, sambung Glan, pihaknya sedang melakukan screening untuk calon-calon kreditur mikro merdeka berikutnya, tetapi tentu dengan syarat karena ini kredit mudah dan tanpa bunga.
“Kredit tanpa bunga, tetapi kita juga memberikannya dengan prinsip prudent atau kehati-hatian tetapi kami perhatikan. Jangan sampai kredit mikro merdeka tetapi kemudan digunakan untuk keperluan konsumtif lainnya,” tegas Glan.
Kesempatan itu dia juga sangat berterima kasih kepada Pj.Gubernur NTT, Ayodhia Kalake yang telah menerahkan langsung beasiswa kepada 100 anak-anak Alor, kreditur mikro merdeka kepada 25 pelaku usaha. Terima kasih juga disampaikan Glan kepada Pj.Bupati Alor, Zet Soni Libing dan para pimpin OPD lingkup Pemkab Alor. Ia menilai Pemkab Alor sangat bersinergi baik dengan Bank NTT.
“Ini sebagai kontribusi nyata sebagai Bank Pembangunan Daerah, sehingga ikut membangun daerah ini (NTT) dimanapun kami berada. Karena kami ada di Alor, maka inilah kontribusi kami untuk pembangunan Kabupaten Alor,” pungkas Glan.
Kesempatan yang sama, Dewi selaku Kepala Seksi Kurikulum Bidang SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, menerangkan bahwa 100 anak SD penerima beasiswa dari Bank NTT Cabang Kalabahi itu berasal dari lima kecamatan, yakni Kecamatan Alor Barat Laut, Teluk Mutiara, Alor Barat Daya, Alor Timur Laut, dan Kecamatan Kabola.
Untuk menjaring 100 anak SD penerima beasiswa dimaksud. Dewi mengatakan bahwa pihaknya berkomunikasi dengan K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) yang membawai para kepala sekolah di setiap kecamatan.
“Kemudian para kepala sekolah memasukan nama-nama anak dari keluarga kurang mampu kepada kami di Dinas Pendidikan untuk kita rekap. Jadi dari (kebijakan) bapak Kepala Dinas Pendidikan (Kabupaten Alor), 100 anak SD penerima beasiswa itu 40 orang Muslim, 40 Kristen Protestan dan 20 Katolik,” ungkap Dewi.
Lebih jauh Dewi menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT, sembari berharap agar program ini bisa dilanjutkan ke kecamatan lain yang belum terjangkau, karena yang sudah terlayani baru lima kecamatan yang dekat dengan kota Kalabahi. Menurutnya masing banyak sekali anak-anak dari keluarga kurang mampu yang membutuhkan bantuan beasiswa Bank NTT.
“Terima kasih banyak kepada Bank NTT. Mudah-mudahan (pemberian beasiswa) ini berkelanjutan,” ujar Dewi.
Para kepala sekolah yang murudnya menerima beasiswa tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT serta Pemerintah Proinsi NTT, dan Kabupaten Alor. Hal itu sebagaimana dikemukakan Salomi Dakajo, Kepala SD Negeri Hombul, Desa Lendola, Kecamatan Teluk Mutiara. Salomi menilai Bank NTT luar biasa karena turut memperhatikan pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu dengan memberikan beasiswa.
“Semoga kedepannya masih ada tambahan beasiswa sehingga bisa membantu anak-anak lainnya yang juga dari keluarga kurang mampu sehingga bisa menempuh pendidikan yang lebih bagus lagi,”harap Salomi.
Harapan senada dikemukakan Afli Lauserang, Kepala SD Negeri 3 Lawahing, Kecamatan Kabola di Borpoo. Menurutnya banyak anak di sekolahnya dari keluarga kurang mampu, ada juga anak yatim piatu, sehingga sangat bersyukur ketika ada beasiswa dari Bank NTT.
“Saya sekolah kecil di SD Negeri 3 Lawahing, kebanyakan, hampir 40 persen anak-anak kehilangan orang tua, dan pada umumnya kemampuan ekonomi orang tua dibawah standar. Karena itu terima kasih kepada Bank NTT yang telah memfasilitasi pemberian beasiswa ini. Saya berharap,kedepan masih berlanjut karena masih ada ada beberapa anak juga yang dari keluarga tidak mampu sama sekali dan menjadi perhatian dari kami pimpinan sekolah,” tandas Afli Lauserang. (lk/ab)