Maju Pilkada Manggarai, Hery Nabit Daftar Calon Bupati di PKB

Hery Nabit Daftar Calon Bupati di PKB. (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Usai mendaftar di Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) bakal calon Bupati Manggarai 2024 Herybertus G.L. Nabit juga kembali mendaftar di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Minggu (28/04/2024).

Kedatangan Hery disambut baik oleh Ketua sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Manggarai dan tim Desk Pilkada PKB.

Ketua DPC PKB Manggarai Kosmas Banggut dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya, pada prinsipnya PKB selalu mengedepankan soal-soal kebijakan umum, juga tidak bisa membatasi soal pergerakan-pergerakan dari siapa pun.

“Saya ucapkan terima kasih kepada pak Hery Nabit, semoga perjuangan ini di tahun 2024 sampai 2029 harapannya semoga sama seperti periode 2020 lalu lah,” ungkapnya.

Hal ini merupakan bentuk dari sistem kerja sama, kendati apabila beberapa pihak selalu bekerja sama dalam bentuk apapun, itu adalah bagian terpenting.

“Ketika pak Hery akan diusung oleh PKB maka saya yakin kerja sama itu penting,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bakal Calon Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit menyampaikan jika dirinya baru melangkah ke PKB, sebab rumah PDI Perjuangan adalah awal dari dan untuk partai-partai lain.

“Bahwa sebelumnya kami baru mendaftar di PDIP dan PAN, lalu ke PKB. Tidak mendaftar di partai-partai lain karena kami baru mendaftar di partai PDI (Pagi). Sisi etika yang kami dahulukan artinya mendaftar di partai yang kami bernaung dulu baru kami melangkah ke partai lain yang kiranya memiliki peluang dalam koalisi untuk Pilkada 2024,” katanya dalam sambutan.

BACA JUGA:  Lantik 8 PTP, Bupati Hery: ASN Harus Lebih Proaktif Demi Kabupaten Manggarai

Dengan demikian, ada beberapa partai juga yang akan didekati dalam waktu satu dua hari ke depan untuk melakukan pendaftaran.

“Tentu ini bagian dari cara kita bahwa membangun Manggarai ini harus bersama-sama,” sebutnya.

Ia mengatakan, berbicara tentang PKB tentu bukanlah hal yang baru baginya. Hal ini mengingatkan dia pada rentetan kontestasi politik sebelumnya.

“Saya ingat bahwa 2015 lalu saya juga dari PKB, meski waktu itu sangat sulit karena ada pihak yang mengklaim dirinya tapi tidak mampu untuk membawa partner koalisi namun pada titik terakhir saya melamar ke PKB. Begitu juga dengan Gerindra. Begitu juga dengan tahun 2020,” katanya.

ia menuturkan bahwa, untuk mengatakan itu bukanlah menunjukkan kehebatannya darinya.

“Bukan jagonya saya , bukan. Tapi memang kalau Tuhan berkehendak dia akan buka jalan apapun itu. Karena itu kita belajar bahwa dalam politik itu tidak berguna sama sekali, sampai pada akhirnya hitam diatas putih lewat SK yang diberikan oleh DP. Tidak beda dengan sekarang yang banyak jika kalaim ini dan itu toh pada akhirnya DPP yang akan menentukan,” tegasnya.

Kendati begitu ia berharap, dalam Pilkada 2024 kali ini akan terjadi seperti sebelumnya yakni PKB tetap berkoalisi dengan PDI Perjuangan. (*)