Kupang, KN – PT. Bank NTT terus memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dalam hal percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, pihaknya telah mengucurkan kredit senilai Rp2 Triliun lebih untuk pemberdayaan UMKM.
“Kredit UMKM sampai dengan 27 Desember 2023 sebanyak 15.423 Noa, dengan nilai nominal kredit mencapai Rp.2.660.000.000.000,” ujar Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho dalam kesempatan jumpa Pers akhir tahun bersama wartawan di Kupang, Kamis 28 Desember 2023.
Ia menjelaskan, setiap UMKM Binaan Bank NTT telah dilengkapi dengan fasilitas seperti program-program UMKM Bank NTT, dan Pemanfaatan Kanal Pembayaran seperti QRIS, EDC dan Mobile Banking, Di@ Bis@ dan Lopo Di@ Bis@.
Di samping itu, Bank NTT juga memberdayakan sebanyak 138 Desa Binaan di seluruh Kabupaten di NTT berjumlah 460 Noa, dengan nominal plafond sampai dengan 26 Desember 2023 mencapai Rp10.99 Miliar.
“Hingga saat ini, Bank NTT mengucurkan kredit senilai Rp22.13 Miliar untuk mendukung program TJPS pola kemitraan kepada 2.852 petani yang mengelola luas lahan 2.214 ha,” terang Riwu Kaho.
Ia menyebut, Bank NTT juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Nusa Tenggara Timur untuk pelaksanaan Program Vokasi dan Trainning industry kesepakatan bersama antara pemprov NTT dan Global Katalyst E.V.
“Mudah-mudahan bulan Maret 2023, kurang lebih 200 anak muda NTT sudah bisa ada di Jerman untuk belajar sambil bekerja. Dalam tahun ini, telah dibuka program khusus kedokteran, yang terbatas pada 20 orang,” ujar Alex Riwu Kaho.
Selanjutnya, tahun ini Bank NTT telah mengadakan perjanjian kerja sama tentang SP2D Online menggunakan aplikasi CMS, PKS Pinjaman Daerah, 9 Pajak Daerah, Financial Management Information System (FMIS), Retribusi Daerah secara online, Payroll, penyediaan layanan untuk pengelolaan keuangan daerah, dan Penerapan KKPD.
Di samping itu, Bank NTT juga memfasilitasi pembukaan Rekening Dana Bantuan dari Pemerintah Pusat, Pemda dan Pihak Swasta.
“Penyertaan modal baik secara organik maupun inbreng terus dilakukan, dan mendapat respons yang sangat positif dari para pemegang saham, khususnya pemegang saham seri A,” ungkap Alex Riwu Kaho.
Bank NTT lewat program Peduli Stunting baik secara kelembagaan maupun secara individu telah menyumbang sejumlah dana untuk penurunan Stunting di NTT. Kemudian, Bank NTT juga memberikan CSR Tahun 2023 di bidang pendidikan, olahraga, budaya, kesehatan, ekonomi, sosial dan lingkungan.
Ia menambahkan, Bank NTT terus berkolaborasi dengan pihak regulator, dengan sesama BPD dan pihak luar lainnya untuk penguatan jaringan Digital dan pengembangan potensi daerah antara lain BI Fast, BIK 2023 bersama OJK, Bank DKI, Bank Aceh Syariah, BPD Bali, BJB, Bank SulutGo, Bank Jambi, Bank Jatim., BPJS Ketenagakerjaan, PT TASPEN (Persero), PT Artajasa, PT. Sarana Pactindo, Indomaret, Alfamart, PT. Akses Cipta Solusi, PT Bali Internasional Teknologi dan mitra bisnis lainnya.
“Bank NTT telah melakukan langkah penyelarasan pemahaman transformasi digital, yang ditindaklanjuti pada tanggal 29 September 2023 dengan pembuatan Cetak Biru (Blue-Print) dan roadmap Transformasi Digital BANK NTT,” pinta Dirut Alex Riwu Kaho.
Ia menyampaikan, Bank NTT telah melakukan Grand Transaksi Pembukaan Rekening Valuta Asing (Valas) baik itu Tabungan Flobamora Valuta Asing atau Tabungan Flobamora Valas, Deposito Valas maupun Giro Valas pada tanggal 22 Desember 2023.
Optimis Modal Inti Minimim (MIM) Rp3 Triliun Terpenuhi
Dari sisi modal inti, Dirut Alex menegaskan, hingga 27 Desember 2023, modal inti Bank NTT sudah mencapai Rp2,2 Triliun, dan modal disetor mencapai Rp2,048 Triliun.
Ia mengaku optimis, modal inti minimim (MIM) Rp3 Triliun yang disyaratkan oleh POJK akan terpenuhi, sesuai dengan jangka waktu yakni Desember 2024.
“Kami sangat optimis, pemenuhan modal inti ini dapat dilakukan baik secara organik maupun lewat strategi KUB,” tegas Alex Riwu Kaho.
Pantauan Koranntt.com, hadir dalam kegiatan jumpa Pers tersebut, Direktur Kepatuhan Bank NTT Christofel Adoe, Direktur TI dan Operasional Bank NTT Hilarius Minggu, Komisaris Independen Bank NTT Frans Gana, Kepala Divisi Corsec dan Legal Bank NTT Endri Wardono, dan Kasubdiv Humas Bank NTT Inggrid Manongga. (*)