Kupang, KN – Pemerintah Provinsi NTT terancam diproses secara pidana, karena mengirim atlet PPLP/PPLP-D/SKO tanpa rekomendasi dari pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (TI) NTT.
Ketua Pengurus Provinsi TI NTT Fransisco Bernando Bessi menyangkan sikap Pemprov NTT, yang tidak berkoordinasi dengan pengurus TI NTT.
Padahal, dalam persyaratan Peserta Kejurnas Taekwondo Antar PPLP/PPLP- D/SKO Tahun 2023 pada Poin 2 Huruf f tercantum, peserta wajib direkomendasikan oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia daerah masing-masing.
Namun pada kenyataannya, para atlet dikirim tanpa sepengetahuan dan tanpa rekomendasi dari pengurus TI Provinsi NTT.
“Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia Nusa Tenggara Timur tidak memberikan Surat Rekomendasi kepada Para Atlet maupun Pelatih yang bertanding didalam Kejurnas Taekwondo Antar PPLP/PPLP-D/SKO Tahun 2023,” urai Ketua Pengprov TI NTT Fransisco Bessi dalam salinan surat yang diterima media ini, Sabtu 4 November 2023.
Menurutnya, apabila terdapat Surat Rekomendasi dari Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia NTT kepada Atlet maupun pelatih dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mengikuti Kejurnas Taekwondo Antar PPLP/PPLP-D/SKO, maka dapat dipastikan bahwa surat tersebur tidak benar.
Ketua TI NTT Fransisco Bessi berjanji akan mengambil langkah tegas dengan melapor secara pidana, jika di kemudian hari ada surat rekomendasi pengurus TI kepada para atlet Taekwondo yang bertanding di kejuaraan antar PPLP/PPLP-D/SKO.
“Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia Nusa Tenggara Timur akan mengambil langkah hukum dengan memproses secara hukum pidana,” pungkasnya.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga NTT Hermensen Ballo mengakui, bahwa pihaknya melakukan kesalahan atau miskomunikasi dengan pengurus TI NTT.
Menurutnya, Ketua Pengprov TI NTT punya mimpi dan visi yang besar untuk membangun Takwondo NTT ke arah yang lebih baik.
Karena itu, polemik ini akan diselesaikan secara organisasi. Ia berjanji akan bertemu langsung Ketua Pengprov TI NTT untuk menyelesaikan polemik tersebut.
“Kalau ada waktu saya ketemu Pak Ketua TI (NTT) sebentar. Nanti saya telepon beliau dan ketemu untuk mediasi. Biar masalah ini selesai dengan aman dan damai,” pungkas Hermensen Balo. (*)