Oleh: Paul J. Andjelicus
Perencana Madya Spasial Dinas Parekraf NTT
“ Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan dijiwai semangat kebangsaan, mari kita bangun negeri ini dengan Sains, Seni dan Teknologi ”.
Tulisan ini merupakan pesan Rektor ITB Wiranto Arismunandar pada saat meresmikan Gedung Sasana Budaya Ganesha (SABUGA) ITB Bandung tahun 1997 lalu, yang terpasang dengan megah pada dinding Lobby Utama Gedung. Ini menginspirasi penulis untuk menarasikan Pusat Sains Tilong sebagai destinasi wisata edukasi iptek pertama di NTT.
Kabupaten Kupang memiiliki sejumlah Daya Tarik Wisata (DTW) yang bervariasi seperti wisata alam dan budaya. Tercatat sampai tahun 2022 jumlah DTW sebanyak 42 yang terdiri dari 35 wisata alam dan 7 obyek wisata budaya (Dinas Parekraf NTT,2022). Wisata alam yang terkenal antara lain Air Terjun Oenesu dan Pantai Tablolong di Kupang Barat, Gunung Fatuleu di Fatuleu Tengah, Taman Wisata Alam (TWA) Camplong di Fatuleu dan Pantai Teres di Amarasi Selatan. Sementara untuk wisata budaya antara lain kegiatan Pacuan Kuda di Babau Kupang Tengah, Kuburan dan Istana Raja Koroh serta beberapa situs peninggalan Jepang saat Perang Dunia II.
Dalam perkembangan selanjutnya ada sebuah DTW yang baru dibangun tahun 2018 lalu sehingga belum banyak dikenal masyarakat yaitu Pusat Sains (Science Center) Tilong. Pusat Sains Tilong ini terletak di Desa Oelnasi Kecamatan Kupang Tengah yang berjarak sekitar 20 km dari Kupang dan ditempuh sekitar 40 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor. Pusat sains ini dibangun untuk menunjang pembangunan observatorium modern dan terbesar di Asia Tenggara yaitu Observatorium Nasional (ObNas) Timau yang dibangun di dalam kawasan Hutan Lindung Gunung Timau.
Pembangunan observatorium yang baru ini bertujuan untuk menggantikan Observatorium Boscha di Lembang Bandung yang sudah tidak berfungsi dengan baik karena sudah sangat tua (dibangun tahun 1923) dan kondisi kawasan sekitar yang tidak menunjang bagi kegiatan penelitian astronomi. Pembangunan ini juga untuk memperkuat bangsa melalui pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi serta bagian strategi pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Sementara kehadiran Pusat Sains Tilong sendiri, disamping merupakan kantor pengelolaan ObNas Timau juga merupakan upaya menjangkau masyarakat dalam pelayanan edukasi sains dan teknologi bukan hanya terkait astronomi saja namun semua cabang sains dan teknologi.
Lahan seluas 43 Ha telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kupang untuk pengembangan kawasan secara keseluruhan. Dalam rancangan induk (master plan) yang dirilis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), sekarang berintegrasi ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pusat Sains Tilong terdiri beberapa kawasan (cluster) yaitu kawasan sains, pusat pengembangan teknologi, kawasan olahraga, kawasan budaya, sentra industri kecil, kawasan religi, Balai Latihan Kerja, fasilitas komersil, permukiman dan hutan kota. Pada tahap awal pembangunan yang dilakukan tahun 2018 lalu, dikembangkan Kawasan Sains (Science Center) yang terdiri dari fasilitas meliputi Kantor Observatorium Nasional (ObNas), kantor pusat sains, galeri, ruang peraga, ruang pemberdayaan masyarakat, perpustakaan, planetarium mini, amphitheatre, auditorium dan asrama. Pada tahap awal dibangun kantor pengelola dan bangunan peraga.
Pusat Sains Tilong dibangun sebagai pusat informasi dan edukasi untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang sains secara umum dan sains terkait keantariksaan secara khusus. Dirancang untuk menjalankan sejumlah fungsi yaitu sebagai fasilitas penelitian nasional dalam melaksanakan kegiatan riset sains antariksa, membuka peluang alih ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kepada masyarakat sekitar dan menjadi sarana promosi serta daya tarik wisata edukasi.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan Pusat Sains Tilong dalam memperkenalkan iptek kepada masyarakat antara lain berbagai jenis pelatihan dosen, guru dan siswa, perkemahan sains, membina Kelompok Ilmih Remaja (KIR), interaksi dengan berbagai alat peraga yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat termasuk mengunakan teloskop untuk mengamati benda-benda langit. Disamping itu bekerja sama dengan ITB, Undana dan Politeknik Negeri Kupang melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa-desa sekitar kawasan.
Kehadiran Pusat Sains Tilong telah menjadi sejarah karena merupakan sarana Wisata Edukasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pertama yang dibangun di NTT. Kehadiran pusat sains di Indonesia bermula dari ide Menristek B.J. Habbibie yang menggagas pembangunan sejumlah Pusat Sains (Science Center) dan Taman Sains (Science Techno Park) di luar Jakarta dan Jawa (selain yang ada di Puspitek Serpong-Tangerang), agar semakin banyak masyarakat Indonesia mengenal dunia iptek. Beberapa pusat sains di Indonesia yang ada, juga sekaligus menjadi tempat wisata yang menarik dengan berbagai modifikasi sesuai kebutuhan daerah seperti Puspa IPTEK Sundial di Kawasan Kota Baru Parahyangan Bandung, Pusat Sains di Taman Mini Indonesia Indah dan Taman Pintar Jogyakarta.
Pemahaman sains dasar merupakan komponen penting dalam pembangunan bangsa, karena dapat menjadi mesin kemakmuran dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Hasilnya tidak bisa dinikmati dengan segera, membutuhkan proses. Sadar atau tidak, semua kemajuan teknologi yang dinikmati dunia saat ini tidak akan lahir tanpa adanya pemahaman sains dasar. Kehadiran Pusat Sains Tilong akan memberikan kontribusi dalam memperkenalkan sains kepada masyarakat khususnya pelajar dan generasi muda. Masyarakat bisa mengenal sains lewat interaksi langsung dari berbagai model alat peraga dan visualisasi yang ditampilkan dalam ilmu sains dasar yang meliputi matematika, kimia, fisika, biologi dan terapannya seperti astronomi dan kajian ilmu lainnya.
Pusat Sains Tilong mengambil peran sebagai lokasi wisata edukasi yang menarik seolah ingin menegaskan kepada kita untuk tidak takut belajar ilmu sains dasar dan sains dasar dapat dipelajari sambil melakukan rekreasi. Dengan demikian kehadiran Pusat Sains Tilong memiliki peran penting dalam wisata edukasi iptek dan pembangunan pendidikan di NTT untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Biodata Singkat
Nama: Paul J. Andjelicus Pendidikan: Arsitektur Unwira Kupang – Urban Planning ITB Bandung
Pekerjaan: ASN pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jabatan: Perencana Madya Bidang Spasial
Alamat Rumah: Jl. Gerbang Media RT 08 RW 04 Kelapa Lima Kupang
Telepon/HP: HP 081339433446
Anggota Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi NTT. Nomor anggota 10798 072 2400.