Kupang, KN – Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyiapkan lahan seluas 68 ribu hektar untuk menanam jagung program TJPS (Tanam Jagung Panen Sapi).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky F. Koli mengatakan, target tanam jagung program TJPS pada tahun 2022-2023 adalah seluas 105 ribu herktar.
Pada musim tanam pertama tahun 2022, pemerintah Provinsi NTT berhasil melakukan penanaman jagung program TJPS di atas lahan seluas 37 ribu hektar.
Ia mengatakan, hasil panen jagung seluas 37 ribu hektar pada musim tanam pertama tahun 2022, sudah dibeli offtaker dan uangnya sudah dinikmati oleh para petani di NTT.
Saat ini pemerintah Provinsi NTT telah berkoordinasi dengan pihak Badan Meterologi, Geofisika dan Klimatologi (BMKG) guna memastikan kapan musim hujan terjadi di NTT.
“Sesuasi hasil koordinasi dengan BMKG, musim hujan akan terjadi pada minggu terakhir bulan oktober 2022. Kita sedang persiapan khususnya di Flores bagian barat, mengikuti kabupaten lain pada bulan november sampai bulan april 2023,” kata Lecky Koli kepada wartawan, Selasa 27 September 2022.
Sementara untuk mengantisipasi krisis pangan dunia tahun 2023, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT mengimbau seluruh masyarakat NTT untuk fokus mengembangkan 4 komoditas unggulan.
Keempat komoditas unggulan tersebut adalah jagung lewat program TJPS Kemitraan, sorgum, kelor, dan ayam KUB.
“Kita mendorong semua masyarakat untuk memanfaatkan lahannya untuk produksi 4 komoditias unggulan tersebut,” kata Lecky Koli. (*)