Kupang, KN – Kabupaten Sabu Raijua menetapkan pariwisata sebagai leading sector pembangunan selama beberapa tahun ke depan, di bawah kepemimpinan Bupati Nikodemus Rihi Heke dan Wakil Bupati Yohanis Uly Kale.
Daerah yang dikenal dengan julukan “Negeri Para Dewa” itu sedang mempersiapkan grand design pembangunan yang akan mengeksploitasi sisi estetika atau keindahan, untuk dijual kepada para wisatawan domestik maupun manca negara.
Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke kepada Koranntt.com belum lama ini menjelaskan, meski masa jabatan mereka singkat, namun pihaknya tetap bekerja dan membangun Kabupaten Sabu Raijua sesuai potensi di bidang pariwisata.
Dengan dicanangkannya pariwisata sebagai leading sector pembangunan, maka sektor-sektor lainnya harus turut mendukung pengembangan potensi pariwisata.
“Bicara mengenai pariwisata, maka kita harus berbicara tentang sektor lain seperti pertanian. Orang Sabu harus siap menerima orang datang atau berkunjung ke Sabu Raijua. Kalau banyak orang yang datang, berarti kita harus siap makan minum dan tempat tidur,” kata Bupati Nikodemus Rihi Heke.
Ia menyebut, masyarakat Sabu Raijua akan dilatih bukan hanya sekadar menerima wisatawan, tetapi menerima dengan hati. Karenanya, Sapta Pesona harus benar-benar diterapkan di Kabupaten Sabu Raijua.
Sektor-sektor lain seperti pertanian, kelautan dan perikanan serta infrastruktur, juga diharapkan dapat memberikan dukungan penuh terhadap pembangan pariwisata di Kabupaten Sabu Raijua.
“Target kita sampai 2024, pariwisata kita sudah siap untuk menjadi pariwisata yang baik dan berdampak secara positif kepada masyarakat,” ungkap Bupati Sabu Raijua.
Untuk mewujudkan pembangunan di sektor pariwisata, saat ini Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua sedang berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 berbuah manis karena saat ini Kabupaten Sabu Raijua berada pada zona hijau, sehingga event pariwisata pun siap digelar.
“Kita bisa mendatangkan banyak orang ke Sabu Raijua. Kemudian, mereka bisa berlama-lama di Sabu Raijua. Namun perlu diingat, bahwa dampak pariwisata tidak bisa dilihat saat ini. Tetapi ini investasi jangka panjang untuk anak cucu kita,” ucap Bupati Nikodemus.
Gelar Event Pariwisata
Setelah sukses menggelar Festival Jelajah Pesona Kelaba Madja, Bupati Sabu Riajua Nikodemus Rihi Heke menegaskan, tahun 2022 pihaknya akan menggelar event pariwisata yang melibatkan wisatawan dari luar daerah.
Event pariwisata rencananya akan dihelat di Kecamatan Raijua. Wilayah tersebut menyimpan potensi pariwisata yaitu situs budaya Gaja Mada, di mana terdapat Sumur Mada, Rompi Gaja Mada, dan Telapak Kaki Gaja Mada.
“Raijua sudah masuk dalam API 2021 ini. Mudah-mudahan kita doakan bisa keluar sebagai juara. Kita siapkan tempatnya, dan para wisatawan akan kita bawa ke Raijua,” terang Bupati Nikodemus.
Ia menambahkan, Kabupaten Sabu Raijua sudah siap dari sisi infrastruktur jalan dan penginapan. Namun satu hal yang masih menjadi kendala adalah jaringan telekomunikasi yang belum masuk sampai ke semua desa di Kabupaten Sabu Raijua.
“Karena itu sangat penting untuk wisatawan terutama manca negara. Mereka datang dan foto-foto di sana, itu sama saja mereka sudah menjual kita,” tandasnya. (*)