Tim KKN-PPM UGM Melakukan Pelatihan Vertikultur di Desa Waibao, NTT

Tim KKN-PPM UGM Melakukan Pelatihan Vertikultur di Desa Waibao, NTT / Foto: Agustin

Larantuka, KN – Pada tanggal 13 Agustus 2021, Tim KKN-PPM UGM Aramoana Tanjung Bunga yang memiliki wilayah kerja pada Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengadakan program edukasi bertema “Pemanfaatan lahan kosong dengan metode budidaya vertikultur”.

Sarana video Youtube yang disiapkan untuk kegiatan edukasi vertikultur / Foto: Agustin

Kegiatan ini merupakan program kerja dari Tim KKN-PPM UGM Aramoana Tanjung Bunga yang bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu yang tergabung dalam Dasawisma Desa Waibao tentang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan cara pemanfaatan lahan kosong menggunakan metode vertikultur.

Adanya program edukasi ini berdasarkan hasil observasi bersama antara Perangkat Desa dan Tim KKN-PPM UGM Aramoana Tanjung Bunga yang menunjukkan bahwa diperlukannya cara pemanfaatan lahan yang tidak hanya untuk penghijauan tetapi juga membawa manfaat ekonomi.

Lahan pekarangan yang terletak pada sekitar rumah, baik itu pada bagian samping, depan, ataupun belakang rumah jika dimanfaatkan dengan maksimal dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi rumah tangga.

Salah satu cara pemanfaatan lahan pekarangan rumah, yaitu dengan metode vertikultur yang merupakan teknik bercocok tanam di lahan sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat.

Alat dan bahan yang digunakan cukup sederhana berupa botol bekas, gunting, solder, tali kenur, media tanam berupa tanah, cetok, bibit tanaman. Terdapat tujuh langkah dalam pembuatan vertikultur.

BACA JUGA:  Butuh Kerja Keras, Cerdas dan Jujur untuk Mencapai Kemakmuran

Pertama, memotong botol bekas menjadi dua secara horizontal menggunakan gunting. Kedua, membuat lubang drainase dengan melubangi bagian bawah botol yang sudah digunting dengan paku. Ketiga, membuat lubang peyangga dengan melubangi bagian atas botol yang sudah digunting dengan paku. Keempat, memasukkan tali tenur ke dalam lubang peyangga agar tercipta rangkai vertikultur susun tiga. Kelima, rangkaian botol diisi dengan tanah dan bibit tanaman, Keenam, menggantung vertikultur di bagian pekarangan rumah yang mendapat sinar matahari. Terakhir, siramlah vertikultur yang telah dibuat secara rutin.

Pemanfaatan pekarangan yang dilakukan secara serius dapat mendatangkan keuntungan secara ekonomi, sehingga dapat menambah pemasukan bagi keluarga.

Jenis Tanaman yang dapat dibudidaya pada lahan pekarangan, antara lain tanaman hias, tanaman buah, hortikultura, dan TOGA.

Untuk memudahkan penyebaran edukasi vertikultur ini, TIM KKN-PPM Aramoana Tanjung Bunga mengunggah video di kanal Youtube TIM KKN-PPM Arata Bunga dengan judul “Pemanfaatan Lahan Pekarangan Dengan Budidaya Tanaman Secara Vertikultur”.

Dengan cara ini, masyarakat dapat memutar video tersebut kapan saja dan dimana saja. (Agustin)