Kefamenanu, KN – Pemerintah Desa Tuamese, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, mewajibkan warganya menabung di Bank NTT sejak usia dini, untuk menunjang biaya pendidikan anak.
Kepala Desa Tuamese, Mesak Adu mengatakan, program tersebut merupakan gebrakan luar biasa dari pemerintah yang dicanangkan sejak tahun 2017 lalu.
“Kami telah mewajibkan semua ibu hamil yang sedang posyandu, untuk mengambil bagian dalam menentukan masa depan anak, dengan menabung di Bank NTT,” ujarnya kepada wartawan, Jumat 2 Juli 2021.
Ia mengakui bahwa masyarakat Desa Tuamese memiliki tingkat SDM yang masih rendah, karena sekolah di Desa Tuamese baru dibangun tahun 1987.
“Sehingga tahun 2017 kami canangkan program untuk menabung, khususnya tabungan pendidikan bagi anak, dengan menabung di Bank NTT,” jelas Kades Mesak Adu.
Hingga tahun 2021, jumlah anak yang sudah menabung di Bank NTT berjumlah lebih dari 200 anak, dan mereka mulai menabung sejak usia 1 tahun ke atas.
“Tetapi kami dari pemerintah Desa mewajibkan, kalau bisa dari 0 bulan mereka harus mulai menabung, dengan besaran tabungan Rp15 Ribu per bulan,” pinta Kades Mesak Adu.
Menurutnya, manfaat yang didapat dari tabungan pendidikan, adalah untuk menopang biaya sekolah anak ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ketika sudah pindah jenjang pendidikan dan orang tua tidak sanggup, maka bisa menggunakan uang tabungan mereka untuk membiayai pendidikan,” terangnya.
Kades Mesak Adu mengisahkan, awalnya Pemdes Tuamese kesulitan mengajak masyarakat menabung di Bank NTT, karena mereka masih awam terhadap program dan manfaat tabungan.
“Masyarakat masih bingung, bahwa jika jabatan Kepala Desa selesai, bagaimana dengan tabungan mereka. Saya jelaskan bahwa, jabatan Kepala Desa akan berakhir tetapi tabungan di Bank akan tetap ada,” jelas Kades Tuamese.
Saat ini, pihaknya terus memberikan edukasi keuangan, sehingga kesadaran masyarakat untuk menabung di Bank NTT semakin besar.
“Jadi tiap bulan ada petugas yang datang mengambil tabungan mereka untuk dipindahkan ke Bank NTT, setiap tanggal 13 yang merupakan hari Posyandu anak di Desa Tuamese,” ungkapnya.
Desa Tuamese juga merupakan salah satu Desa Binaan Bank NTT, sehingga Mesak Adu menegaskan pihaknya akan terus membangun kemitraan dengan Bank NTT, demi kepentingan pembangunan ekonomi masyarakat Desa Tuamese.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran Lopo Di@ Bisa Bank NTT di Desa Tuamese. Setiap produk UMKM yang laku terjual di Lopo Di@ Bisa Bank NTT Desa Tuamese, akan dipotong sebesar 2% untuk dana pendidikan.
“Jadi hasil penjualannya nanti, akan dipotong langsung untuk tabungan pendidikan. Sedangkan sisanya diserahkan kepada kelompok pengembangan usaha dan kebutuhan mereka,” tandasnya.
Sementara Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menyampaikan apresiasi kepada Kades Tuamese, Mesak Adu yang telah mewajibkan warganya menabung sejak dini di Bank NTT.
Menurutnya, gerakan literasi keuangan memang sedang dikampanyekan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar masyarakat yang ada di desa-desa bisa tahu manfaat dari tabungan.
“Ini langkah yang luar biasa untuk mendukung literasi keuangan menabung sejak dini, yang dicanangkan oleh OJK. Kita sampaikan apresiasi. Semoga gerakan ini ditiru oleh seluruh Kepala Desa di seluruh Nusa Tenggara Timur,” pungkas Dirut Alex Riwu Kaho. (*)