Atambua, KN – Tiga orang bocah, warga Dusun Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT diserang Tawon, saat hendak mencari buah Larak pada Selasa, 16 Maret 2021.
Ketiga bocah tersebut adalah Lukas Simanjuntak ( L) berusia 7 tahun, Aser Misa (L) berusia 9 tahun, dan Januario A. Misan (L) berusia 6 tahun. Mereka merupakan pelajar di Sekolah Dasar Inpres (SDI) Motaain.
Babinsa Silawan, Serka Duarte Dos Santos mengatakan, salah satu dari tiga bocah tersebut meninggal dunia setelah sempat di rawat di Puskesmas Silawan. Sementara dua temannya masih menjalani perawatan di Puskesmas Silawan.
“Korban bertiga keluar dari rumahnya sekira pukul 12.00 wita. Kepergian korban bersama teman-temannya tidak diketahui oleh orang tuanya,” jelas Serka Duarte Dos Santos kepada wartawan.
Dia menjelaskan, tujuan ketiga bocah tersebut masuk ke hutan, adalah untuk mencari buah larak (Koke dalam bahasa Tetun,red). Tiba di lokasi, korban bersama teman-temannya mulai menyebar untuk mencari buah tersebut.
“Karena sedang asyik dengan memetik buah merah, tiba-tiba mereka bertiga disengat tawon,” ucap Serka Duarte Dos Santos.
Pada pukul 13.00 wita, korban bersama teman-temannya meninggalkan lokasi, dan begegas pulang untuk mengamankan diri di rumahnya masing-masing. Sampai di rumah, mereka dihantar orang tuanya ke Puskesmas Silawan.
Setelah tiba di Puskesmas Silawan, ketiga bocah tersebut langsung ditangani oleh petugas kesehatan.
“Namun beberapa menit kemudian, korban Lukas Simanjuntak meninggal dunia. Dua orang yg lainnya sedang dirawat di Puskesmas Silawan. Jenazah korban kemudian langsung dibawa ke rumahnya di Dusun Motaain,” jelas dia.
Babinsa Silawan, Serka Duarte Dos Santos mengingatkan para orang tua agar selalu waspada dan memperhatikan anak-anaknya jika ingin bepergian.
“Saya minta semua orang tua untuk selalu waspada, dan jaga anak-anak kita apalagi jika mereka mau keluar rumah,” ucapnya.*