Kupang, KN – Tim 3T (Tracking, Testing dan Treatmen) Provinsi NTT membangun koordinasi lintas sektor dengan berbagai stakeholder untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Rapat koordinasi dan kolaborasi ini dilaksanakan di Kantor Balai POM Kupang, pada Kamis 25 Februari 2021.
Ketua Tim 3T NTT, drg. Dominikus Minggu Mere mengatakan, kegiatan ini melibatkan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dan Gabungan Perusahan Farmasi (GP Farmasi) NTT.
“Peran IAI dan PAFI NTT ini lebih kepada aspek penyediaan informasi terkait obat-obatan, untuk penatalaksanaan Covid-19 dari aspek treatmentnya,” ujar drg. Domi Mere kepada wartawan di Kupang.
Mantan Kadinkes NTT ini menjelaskan, prinsipnya, jika testing dan tracing dilakukan secara masif, maka tidak boleh menyisakan PR di sisi treatmet.
“Obat-obatan yang harus disiapkan itu antara lain, vitamin C, vitamin D, sesuai dengan syarat penatalaksanaan, serta anti virus dan antibiotika,” ungkapnya.
Menurutnya, informasi ketersediaan obat-obatan penting bagi tenaga kesehatan, dokter, serta manajemen Rumah Sakit.
Pihaknya juga menyiapkan call center dan Halo Apoteker untuk mengedukasi pasien terkait penggunaan obat-obatan terutama bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri atau terpusat.
“Melalui call center, IAI yang akan menyampaikan informasi tersebut, serta mendistribusikan obat-obatan ke fasilitas kesehatan,” tandas drg. Domi Mere.
Kepala BPOM NTT, Tamran Ismail mengatakan, pihaknya siap mendukung IAI dan PAFI NTT yang akan bersinergi membantu masyarakat terdampak Covid-19.
Namun, Tamran mengingatkan bahwa obat-obatan yang nanti di gunakan harus betul-betul legal sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.
“Jangan sampai memberikan kepada masyarakat obat yang ilegal dan tidak jelas asal-usulnya. Sehingga treatmennya memberikan dampak positif,” ungkap Tamran.
Baca selanjutnya
GP Farmasi Siapkan Obat-Obatan