Larantuka, KN – Jiwa kemanusiaan pada diri kedua pemimpin ini mempertemukan mereka di posko penampungan para penyintas erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Konga, Kabupaten Flores Timur, Sabtu (16/11/2024) sore.
Uskup Larantuka, Fransiskus Kopong Kung, Pr, dan Emanuel Melkiades Laka Lena tanpa rencana sebelumnya, bertemu di posko pengungsian para penyintas erupsi gunung Lewotobi Laki-laki. Perjumpaan mereka menjadi sebuah momentum menarik di sore itu, bahwa misi kemanusiaan yang sama diantara kedua pemimpin itu membuat mereka bertemu.
Melki Laka Lena yang datang ke posko pengungsian dengan tampilan sederhana tampak berbaur menyatu menyapa anak-annak dan orang tua yang menyebar di tenda-tenda milik BNPB. Wakil Ketua Umum DPP Golkar itu mengajak anak-anak bernyanyi sambil membagikan minuman susu dalam kemasan yang dibawanya. Anak-anak penyintas sangat antusias menyambut kedatangan Melki Laka Lena bersama rombongan.
Di semua tenda penampungan, Melki Laka Lena bertemu dan menyapa para penyintas. “Tetap kuat ya, terus belajar dengan rajin dan jangan lupa berdoa. Jangan menyerah. Semoga semua ini cepat pulih,” sebut Melki Laka Lena menguatkan anak-anak penyintas juga para orang tua yang dijumpainya.
Hingga tiba di sebuah tenda milik BPBD, Melki Laka Lena bertemu Yang Mulia Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Pr. Rupanya, Uskup Kopong Kung juga sedang memberikan penguatan kepada para penyintas. Tampak para penyintas yang terdiri dari ibu-ibu membawa serta perlengkapan doa seperti untaian Rosario untuk diberkati Mgr. Frans Kopong Kung.
“Terima kasih sudah datang melihat saudara-saudari kita di sini. Tugas saya mendoakan, selebihnya kerja tim,” sebut Mgr. Frans Kopong Kung ketika berjabatan tangan dengan Melki Laka Lena dan rombongan di depan tenda penampungan.
Melki Laka Lena mengaku bahagia bisa berkesempatan menemui para penyintas. Bahkan tanpa direncanakan bisa langsung bertemu Bapa Uskup Larantuka Mg. Frans Kopong Kung, Pr.
Seperti diberitakan, Melki Laka Lena mengatakan, material erupsi juga mengarah ke Kabupaten Sikka bahkan ke sejumlah wilayah arah barat Pulau Flores.
Melihat dan merasakan banyak warga yang terkena dampak, Melki mengaku akan terus membangun koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk memastikan penanganan bencana berjalan lancar.
“Saya mencermati, melihat, dan merasakan langsung situasi lapangan seperti umumnya, bencana. Ada yang harus kita tanggap darurat hari ini, nanti ada tahap rekonstruksi lagi agar memastikan seluruh korban bisa memulai kehidupan dengan normal. Itu yang nanti kita buat kerjasama dengan berbagai pihak,” ujar Melki di sela-sela kunjungannya.
Ia berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang memimpin langsung rapat dari Amerika untuk penanganan korban bencana, termasuk kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka beberapa hari lalu.
Data pengungsi yang diterima wartawan, sejumlah 12.366 warga pengungsi sementara ini masih mengamankan diri di tempat aman.
Pemerintah menyiapkam enam posko bagi pengungsi. Posko Desa Konga ada 1.825 jiwa, Posko Bokang Wolomatang 764 jiwa, Posko Lewolaga 1.669 jiwa, Posko Eputobi 1.046 jiwa, Posko Kobasoma 690 jiwa, dan Posko Ile Gerong 394 jiwa.
Sementara pengungsi mandiri di Flores Timur berdasarkan kecamatan, terdata Kecamatan Ile Mandiri 145 jiwa, Larantuka 672 jiwa, Ile Bura 177 jiwa, dan Wulanggitang 1.506 jiwa.
Kemudian Kecamatan Lewolema 65 jiwa, Titehena 864 jiwa, Demon Pagong 331 jiwa, Pulau Solor 18 jiwa, dan Pulau Adonara 91 jiwa. Untuk pengungsi di Sikka, tertera dalam data itu, jumlah pengungsinya sebanyak 2.109 jiwa. (pk/tim)