Ruteng, KN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyta Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai, Matias Mansir menanggapi rencana Pemkab Manggarai untuk melakukan peminjaman daerah sebesar Rp150 Miliar.
Menurut Matias, rencana tersebut sebelumnya telah menuai tanggapan dalam catatan penting dari fraksi partai Demokrat dan PAN.
“Pertama, kedua fraksi mempertimbangkan komponen capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meminta pemerintah harus memperhatikan unsur pembiayaan daerah, khususnya pada Silpa,” jelas Matias kepada wartawan, Senin 31 Mei 2021.
Sebagai Ketua DPRD, pihaknya akan setuju dengan rencana pinjaman daerah, untuk mempercepat proses pembangunan. Tetapi akan berdampak dan membebani APBD, khususnya dana DAU.
“Memang pinjaman itu ada baiknya. Tetapi utang daerah jadinya lama sesuai dengan jangka waktu. Makanya Bupati bersama tim TAPD harus menghitung secara baik soal pengembaliannya,” ucap Matius.
Dia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya sama sekali belum melakukan pertemuan khusus dengan pemerintah daerah Kabupaten Manggarai terkait rencana pinjaman daerah sebesar Rp150 Miliar tersebut.
“Sampai saat ini, Bupati juga belum berdiskusi khusus dengan kita tentang rencana pinjaman dan pengembalian, serta pinjaman bersumber dari mana. Memang itu ranahnya eksekutif. Tetapi paling tidak harus berdiskusi dengan pihak DPRD, tetapi kita belum tahu apa jadi tidak pinjaman itu,” jelasnya.
Menurut Matius, awalnya Pemkab Manggarai hendak melakukan pinjaman di PT SMI dengan menjanjikan bunga 0,8 persen. Tetapi belakangan naik menjadi 6,0 persen. Sementara pinjaman di Bank NTT sebesar 7,0 persen.
“Memang bedanya SMI itu jangka waktunya 10 tahun. Sedangkan Bank NTT hanya jangka waktu 3 tahun. Itupun kalau pinjam Rp200 Miliar,” terangnya.
Dia menambahkan, pinjaman yang dilakukan Pemkab Manggarai dari PT. SMI digunakan khusus untuk percepatan pembangunan di bidang infrastruktur, tetapi tidak termasuk pemulihan ekonomi.
“Jadi pinjaman itu untuk pembangunan infrastruktur di bidang jalan, irigasi, dan bangunan. Bukan untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19,” tandasnya.*