Ende, KN – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma akan memperjuangkan Herman Fernandez dan Marilonga untuk diangkat menjadi Pahlawan Nasional.
Perjuangan Herman Fernandez dan Marilonga sebagai tokoh lokal yang berjasa dalam berjuang melawan penjajahan Belanda layak mendapat pengakuan di tingkat nasional.
“Melki-Johni akan perjuangkan salah satu kandidat pahlawan dari Flores Timur Herman Fernandez dan Marilonga dari Ende sebagai Pahlawan Nasional,” ujar Melki saat ziarah ke makam Marilonga di Ende, Rabu 16 Oktober 2024.
Menurut Melki Laka Lena, Marilonga adalah nama yang sudah menjadi legenda di Kota Pancasila, Kabupaten Ende, sehingga dia sangat layak diakui negara sebagai salah satu Pahlawan Nasional.
“Jadi kita dorong agar Marilonga ini dipertimbangkan dan diputuskan menjadi Pahlawan Nasional. Karena, kisahnya itu sudah menjadi inspirasi banyak orang,” jelas Melki.
Dia menyebut, spirit Marilonga adalah selalu berjuang untuk banyak orang, bahkan ia tidak pernah ragu meski harus mengorbankan nyawanya.
“Apapun resikonya, dia teguh sampai akhir. Yang penting untuk kepentingan banyak orang, dia berani untuk berjuang,” terangnya.
Dari Pahlawan Marilonga, kata Melki, dapat diambil pelajaran bahwa setiap perjuangan pasti akan berat dan penuh rintangan. Tetapi yakinlah semua perjuangan pasti ada hasil yang lebih baik untuk masyarakat.
“Jadi sampai hari ini Marilonga kita masih kenal sebagai tokoh inspirasi bagi seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur, khususnya di Kabupaten Ende,” terangnya.
Melki menambahkan, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki pahlawan. Tetapi selama ini banyak pahlawan itu berada di Pulau Jawa.
“Sedangkan kita di NTT ini sangat minim pahlawan. Jadi keinginan keluarga bahwa Marilonga ini didorong sebagai pahlawan, maka kita akan perjuangkan,” pungkas Melki.
Ahli Waris Marilonga, Christoforus Orangmari mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Ende sudah mengusulkan Marilonga sebagai Pahlawan Nasional.
“Mudah-mudahan kalau memang direstui dan kerja kita baik, tentu semua rencana ini bisa terlaksana dengan baik,” jelasnya.
Marilonga, kata dia, bukan saja milik keluarga atau pribadi, tetapi dia adalah milik seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur, khususnya Ende.***