Bisnis  

Plt Dirut Bank NTT Yohanis Landu Praing Tempuh Langkah Strategis Penuhi MIM Rp3 Triliun

Penandatanganan dokumen rapat konsinyering terkait rencana Kelompok Usaha Bank (KUB) antara Bank DKI dan Bank NTT. (Foto: Humas Bank NTT)

Kupang, KN – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanis Landu Praing menempuh sejumlah langkah strategis untuk pemenuhan modal inti minimum (MIM) Rp3 Triliun.

Hal ini juga sebagai tindak lanjut atas keputusan RUPS LB Bank tanggal 8 Mei 2024, tentang persetujuan kerjasama KUB antara Bank NTT dan Bank DKI.

Tercatat, langkah-langkah strategis yang ditempuh Plt Dirut Bank NTT Yohanis Landu Praing tersebut diantaranya pembentukan Tim Gugus Tugas KUB, dan melakukan rapat konsinyering antara pembahasan persiapan rencana KUB dan kolaborasi business matching antara Bank NTT dan Bank DKI.

Rapat konsinyering dilaksanakan 20-21 Mei 2024 di Jakarta dimana membahas beberapa agenda penting, antara lain rekonsiliasi kebutuhan data dan penyamaan timeline proses KUB, rekonfirmasi concert-concert dalam proses KUB termasuk concert perkembangan Tingkat Kesehatan Bank, Good Corporate Governance (GCG), pembahasan kinerja keuangan, dan hubungan kelembagaan.

“Management Bank DKI sangat mendukung kerja sama KUB dengan Bank NTT. Selain itu Bank DKI juga akan bekerja dengan Bank NTT dalam bidang lainnya, seperti ekosistem pengembangan bisnis baik penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga, aktifitas bisnis treasury, teknologi informasi dan digitalisasi serta potensi-potensi bisnis yang dapat dikerjasamakan antara kedua bank,” ungkap Plt Dirut Bank NTT Yohanis Landu Praing, dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Jumat (24/5/2024) sore.

BACA JUGA:  Bank NTT Bangun Kerja Sama dengan PT. PAC untuk Mendukung Transaksi Digital

Ia menyebut, rencana KUB Bank NTT dan Bank DKI tidak terbatas pada pemenuhan Modal Inti Minimum Rp. 3 triliun. Namun lebih dari itu untuk kolaborasi, sinergitas bisnis Bank NTT dan Bank DKI  yang berdampak pada peningkatan kinerja dan perkembangan ekonomi di daerah.

“Dengan konsolidasi melalui skema KUB dan business matching diharapkan dapat memenuhi ketentuan modal inti serta peningkatan kapasitas dan kapabilitas Bank NTT mencakup peningkatan tata Kelola, SDM, IT, digitalisasi dan pengembangan bisnis Bank NTT,” terangnya.

Plt Dirut Bank NTT juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta serta pihak manajemen Bank DKI yang telah memberikan kesempatan kepada Bank NTT untuk bersama-sama mempersiapkan rencana KUB Bank NTT dan Bank DKI. (*/ab/kn)