Kupang, KN – Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Kupang, Fransisco Bernando Bessi, menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Wali Kota Kupang, dr. Chris Widodo, dan Wakil Wali Kota, Serena Francis.
Ia menilai, berbagai terobosan keduanya telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
“Kami sangat senang dengan kepemimpinan Pak Wali Kota dan Ibu Wakil Wali Kota. Gebrakan-gebrakan mereka sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Kupang,” ujar Fransisco, Selasa (18/11/2025).
Salah satu langkah yang diapresiasi adalah kebijakan pembatasan jam pesta.
Menurut Fransisco, kebijakan tersebut sangat tepat karena berkontribusi pada pengurangan potensi tindakan kriminal serta menjaga ketertiban di lingkungan masyarakat.
“Pembatasan jam pesta itu penting. Selain mengurangi tindakan kejahatan, acara juga bisa berlangsung lebih tertib dan tidak mengganggu tetangga hingga dini hari,” jelasnya.
Selain memberikan dukungan terhadap kebijakan pemerintah, PSMTI Kota Kupang juga menyampaikan sebuah usulan strategis.
Fransisco mengusulkan agar kawasan Terminal Lama (LLBK) dapat disulap menjadi daerah Pecinan sebagai ruang rekreasi dan wisata baru di Kota Kupang.
“Khusus untuk kami komunitas Tionghoa, kami berharap ada tempat yang dikhususkan sebagai daerah Pecinan, misalnya di Terminal Lama Kota Kupang. Melihat keberhasilan Sunday Market atau Saboak di Taman Nostalgia, kami yakin jika disulap, tempat itu bisa menjadi kawasan wisata baru yang menarik,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa, dengan latar belakang etnis Tionghoa yang dimiliki Wali Kota, harapan tersebut semakin kuat agar mendapat perhatian khusus sebagai bagian dari pengembangan kota.
“Kami berharap ada kawasan Pecinan sehingga semua stakeholder, pemerintah, masyarakat, komunitas, bisa bekerja bersama membangun Kota Kupang yang lebih indah dan maju,” tutup Fransisco. (RKK/ADV)