Bisnis  

Komitmen Bank NTT Jadi ‘Bapak Asuh’ dan Buat e-Katalog untuk Pemasaran Produk UMKM

Misi ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Visi besar Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi yaitu NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera.

Perayaan HUT ke-60 Bank NTT di Kantor Pusat Bank NTT Minggu 17 Juli 2022 (Foto: Humas Bank NTT)

Kupang, KN – PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur konsisten menjalankan salah satu misinya yakni menjadi pelopor dan penggerak ekonomi rakyat.

Misi ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Visi besar Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi yaitu NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera.

Direktur Utama (Dirut) Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut, Bank NTT terus fokus memberdayakan pelaku UMKM.

Menurutnya, penguatan dan pendampingan UMKM terus dilakukan selama tiga tahun terakhir, agar UMKM menjadi kekuatan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat Nusa Tenggara Timur.

“Tidak saja membangun usahanya, tetapi karakter dari pelaku usaha juga turut dibangun. Harus ada visi yang kuat dari pelalu usaha untuk membangkitkan, memacu, dan memicu semua potensi di sekitarnya agar bisa bertumbuh bersama-sama,” kata Dirut Bank NTT kepada wartawan di sela-sela perayaan HUT ke-60 Bank NTT, Minggu 17 Juli 2022.

Ia menjelaskan, Bank NTT telah melakukan pendataan seluruh produk UMKM yang ada di desa-desa, untuk terus dibimbing menuju kemandirian.

Bank NTT juga bekerja sama dengan Badan POM untuk pengendalian mutu produk UMKM dan Kemenkumham untuk perlindungan usaha UMKM agar bebas dari pesaingan-persaingan yang tidak sehat.

Dirut Bank NTT menambahakan, langkah selanjutnya yaitu kurasi yang harus dibangun bersama-sama agar UMKM binaan bisa terlatih dan memperbaiki banyak hal termasuk packaging dan kualitas.

“Sehingga ketika UMKM menjadi besar dan berpotensi ekspor, kurasi memberikan suatu jaminan mutu yang memadai bagi pasar. Bank NTT tidak bisa sendiri, dan harus menggandeng akademisi, swasta, serta pemerintah dalam konteks pentaheliks,” jelas Dirut Alex Riwu Kaho.

Sosok Direktur Utama yang berhasil membawa Bank NTT naik kelas ke level Bank Sehat ini menjelaskan, saat ini lebih dari 6000-an pelaku UMKM di NTT yang produknya akan diakses secara online melalui e-Katalog dan Marketplace Go NTT.

“Kita sudah membuat media semacam e-Katalog dan marketplacenya, di mana UMKM-UMKM yang terseleksi dan memenuhi standar-standar tertentu kita dorong masuk ke marketplace melalui e-Katalog ini bisa diakses oleh semua pihak,” jelasnya.

Dirut Bank NTT berharap adanya komitmen dan dukungan dari semua pihak termasuk PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) untuk bisa mengakomodir produk-produk UMKM yang ada di NTT.

BACA JUGA:  Terobosan Cerdas Bank NTT Berdayakan Pelaku UMKM Lewat Kredit Merdeka

“Tentunya dengan dukungan ini maka akselerasi ekonomi semakin baik. Tidak terbatas di PHRI, tetapi semua pihak termasuk pemerintah, kita harap bisa belanja di UMKM dengan sistem digitalisasi yang sudah tersedia,” tandas Harry Alexander Riwu Kaho.

Sementara itu, Komisaris Utama Bank NTT Juvenile Djojana mengatakan, Bank NTT telah bekerja maksimal dengan menyalurkan kredit-kredit mikro kepada pelaku UMKM yang memberikan direct impact terhadap pertumbuhan ekonomi di NTT.

“Puji Tuhan 3 tahun terakhir kami fokus ke sana (UMKM, red). Sehingga seperti tadi disampaikan oleh BI bahwa penyaluran kredit UMKM tumbuh 48% dan itu didominasi dari Bank NTT,” kata Juvenile Djojana.

Menurut Juvenile, Bank NTT juga terus berupaya untuk menyalurkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan.

“Mudah-mudahan tahun depan kita bisa dapatkan ijin untuk penyaluran KUR. Karena perlu syarat-syarat yang harus kita penuhi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Bank NTT telah meluncurkan beberapa skim Kredit seperti Kredit Merdeka, Kredit Mikro, dan Kredit Be Cash dengan tujuan membantu pemberdayaan pelaku UMKM.

Untuk Kredit Merdeka, sudah ada dana sebesar Rp18 Miliar lebih yang disalurkan oleh Bank NTT kepada pelaku UMKM di NTT. Total ada 2.311 debitur telah memperoleh skim kredit ini.

Selain menjadi ‘Bapak Asuh’ bagi pelaku UMKM, Bank NTT juga menjadi ‘Bapak Asuh’ bagi 6.000 Bayi Dua Tahun (Baduta) di seluruh NTT. Peran Bank NTT ini menjadi bagian dari program Bank NTT Peduli Stunting, untuk menekan angka Stunting di NTT. Program ini telah dilaksanakan dan akan dievaluasi secara berkala oleh Bank NTT yang bekerja sama dengan Pokja Stunting Provinsi NTT.

Pantauan Koranntt.com, peringatan HUT ke-60 Bank NTT dilaksanakan di Kantor Pusat Bank NTT, dan dihadiri oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat selaku Pemegang Saham Pengendali, Deputi Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTT Daniel Agus Prasetyo, Kepala OJK Provinsi NTT Japerman Manalu, Sekda Provinsi NTT Domu Warandoy, Direktur Kredit Bank NTT Paulus Steven Messakh, Direktur TI dan Operasional Bank NTT Hilarius Minggu, Direktur Dana Bank NTT Yohanis Landu Praing, Direktur Kepatuhan Bank NTT Christofel Adoe, para Komisaris serta Kepala Divisi dan staf Bank NTT.(*)