Seminar Ilmiah ‘Bambu sebagai Pilar dan Infrastruktur Hijau di Unika Ruteng Hadirkan Narasumber dari UM Jember

Foto : Koran NTT

Ruteng, KN – Dalam rangka Dies Natalis FPP dan FT, Universitas Katolik (Unika) Santu Paulus Ruteng kembali menggelar seminar Ilmiah yang berlangsung di Aula GUT Unika Ruteng. Rabu, (11/12/2024)

Seminar ini bertajuk ‘Bambu Sebagai Pilar Infrastruktur Hijau: Inovasi, Keberlanjutan, dan Masa Depan Ekologis’. Kegiatan seminar ini dihadiri oleh Dekan, Para Kaprodi, Para Dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik.

Narasumber utama dari kegiatan ini adalah Dr. Ir. Muhtar, S.T., M.T., IPM yang merupakan salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Jember.

Dalam pemaparan materi, Dr. Ir. Muthar menyampaikan jika bambu sebagai Renewable and sustainable materials.

“Bambu sebagai Renewable and sustainablematerials cocok sebagai sumber inspirasi dan peningkatan kinerja dosen maupun mahasiswa dalam rangka meningkatkan keberdayaan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan,” jelas nya.

Menurutnya, karya inovasi yang unggul tidak harus mahal, sebuah karya dikatakan unggul jika outputnya bermanfaat bagi institusi, masyarakat, bangsa dan negara.

Kenapa Bambu untuk Infrastruktur Hijau dan Unggu?

Muthar menjelaskan, Bambu merupakan energi baru terbarukan dan berkelanjutan dari sumber daya alam yang sangat melimpah dari seluruh wilayah Indonesia.

Kedua, bambu dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan umat manusia terutama sebagai bahan bangunan.

Ketiga, bambu juga mempunyai sifat mekanik cukup bagus yaitu kuat tarik dan sifat elastis tinggi yang dapat di manfaatkan untuk bidang konstruksi. Karya ini betujuan meneliti bambu sebagai tulang beton pada elemen-elemen struktur bangunan rumah sederhana dan jembatan sederhana.

“Lantas apa urgensi dan nilai sederhananya, pertama; membantu pemerintah dalam program riset dan inovasi bidang energi terbarukan menuju target net zero emission, program green economy, rekonstruksi pasca bencana akibat gempa, meningkatkan keberdayaan masyarakat,” kata Muthar.

Karena itu lanjut dia, dengan membuat karya unggul sendiri mungkin akan menumbuhkan semangat dan percaya diri.

Bagaimana Teatment Bambu Tulangan Beton dan Prospek Bisnis.

Menurut hasil penelitian Dr. Muhtar, penggunaan bambu sebagai tulangan beton ternyata memiliki kekuatan yang baik dan sangat hemat biaya.

Bagaimana tidak, pembangunan yang biasanya dari kerangka baja, namun dengan adanya rangka beton bertulang bambu justru jauh lebih baik dari baja.

Hal itu ia tunjukan dan telah implementasikan dalam sebuah pembangunan jembatan di dusun Krajan desa Sukogridi Ledokombo Jember.

Adapun tahapannya kata dia yakni bambu yang masih utuh dipilah menjadi beberapa ukuran, lalu di rendam kedalam air sekitar 20-30 hari dengan tujuan mengeluarkan saripati pada bambu dan membuat bambu akan tahan serangan hama kayu.

Setelah perendaman di rasa cukup potongan bambu kemudian di lemburi dengan bahan kedap air, dan dibaluti dengan pasir agar nanti cairan semen mampu lengket dengan baik ketika proses pengecoran. Barulah tulang beton sebagai penopang utama konstruksi jembatan.

“Keuntungannya adalah, Beton bertulang bambu lebih murah 50-60% dari beton bertulang baja dan tahan terhadap gempa (menyerap energi gempa dengan baik berkolerasi dengan sifat elastis bambu, serta lentur dan biayanya murah yang pasti nantinya memberdayakan masyarakat,” pungkasnya. ** (KN)