Ruteng, KN – Tim Persiapan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 (2×20 MW) kembali melakukan Sosialisasi Pemberitahuan Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 (20×20 MW) Wellpad H, I, J dan Access Road.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Aula Paroki Santo Arnoldus Janssen Ponggeok Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Rabu, 12 Juni 2024.
Adapun peserta yang hadir dalam sosialisasi ini adalah warga dan Pemangku Adat (Tu’a Gendang) Wewo, Pemangku adat Gendang Lale, dan Pemangku Adat Gendang Damu serta pemilik lahan STA 0.00-7.200, BPD Desa Ponggeok dan Desa Wewo.
Manager Perijinan dan Komunikasi PLN UIP Nusra Bondan Gustaman dalam sambutannya mengatakan bahwa, kegiatan tersebut berkaitan dengan apa yang menjadi informasi awal terkait rencana PLN dalam hal ini terkait pengembangan pembangkit listrik panas bumi (PLTP ) Unit 5-6 yang dengan kapasitas 20×20 MW dengan lokasi di Wellpad H, I, J dan Access Road.
Ia menjelaskan, jika sebelumnya pihak PLN telah berproses pada tahap pertama yakni pada lokasi-lokasi dari Wellpad D, E, F dan G.
“Sebelumnya, Puji Tuhan kita selesaikan sampai dengan tahap pengadaan lahan di akhir tahun yang lalu. Maksud dan tujuan pengembangan PLTP Ulumbu ini tentu saja untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi masyarakat rumah tangga yang semakin meningkat,” ungkapnya.
Ia mengatakan, saat ini pembangunan di Manggarai itu terus berjalan bahkan di daerah seputarnya seperti di Labuan Bajo juga terus meningkat.
“Dimana tujuan kita untuk memperkuat kelistrikan di pulau Flores. Kita punya pembangkit itu disisi barat ada di Rangko (Labuan Bajo) kemudian kita kembangkan disini dengan kapasitas yang sedang berjalan, lalu di kabupaten Ngada ada (PLTP Mataloko) yang sudah bergulir proses konstruksinya kemudian di Maumere. Jadi sistem kelistrikan ini saling tersambung yang tujuannya nannti untuk melistriki keseluruhan di wilayah pulau Flores,” ujarnya.
Lebih jauh Bondan menegaskan, PLTP Ulumbu menjadi tulang punggung utama untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Hal itu nantinya bisa beroperasi secara penuh sehingga bisa menjadi pembangkit utama dan menjadi penyedia untuk kebutuhan listrik di pulau Flores.
Selain itu, lanjut dia, untuk mau menuju kemandirian energi di pulau Flores diamana pembangkit yang eksisting di pulau flores sementara merupakan ada yang dari solar dan batu bara.
“Jadi didalam program energi baru terbarukan dan perencanaan pembangunan energi listrik memang potensi besar yang ada di flores ini yang di manfaatkan oleh pemerintah untuk bisa benar-benar optimis di manfaatkan menuju kemandirian energi di pulau flores,” sebutnya.
Hal ini dilakukan dengan alasan utama yakni implementasi dari Perpres nomor 112 tahun 2022 tentang percepatan energi terbarukan untuk penyediaan akan listrik.
“Di mana, kita tahu bahwa projects energi terbarukan saat ini merupakan program utama dari pemerintah pusat untuk memenuhi komitmen adanya netzero Indonesian tahun 2025 untuk terus kita gulirkan. Lalu untuk memamanfaatkan potensi dari gemuran untuk meminimalisir penggunaan BBM dan batu bara serta memenuhi parameter kelayakan ekonomi dan finansial. Itulah kenapa pemerintah melalui PLN untuk menginisiasi proses pengembangan PLTP yang akan terus kita gulirkan,” pungkasnya.
Ia menerangkan, untuk jumlah wellpad dalam proses pengembangan PLTP Ulumbu berjumlah 7.
“Wellpad itu ada 7, yakni wellpad H, I dan J itu sedang akan kita gulirkan, sedangkan D, E, F dan G sudah kita proses pengadaan tanahnya. Ketiga walpped ini nanti akan ditambah accsess road mulai dari pertigaan Pongggeok menuju lokasi terjauh,”
Kendati demikian, ia juga menyampaikan terima kasih kepada peserta sosialisasi karena bisa berkenan hadir untuk bisa berdiskusi dan berdialog bersama.
“Kami menyampaikan terimakasih kepada bapak dan ibu semua yang hadir, yang mungkin selama ini ada informasi atau hal-hal yang diterima dan ingin mengecek kepada kami apakah betul demikian,” tutupnya.
Sementara Siprianus Dahur asal desa Wewo menyambut baik atas kehadiran PLN melalui project pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di wilayah Poco Leok akan membawa dampak baik serta perubahan terhadap masyarakat khususnya lewat penerangan.
“Untuk pembangunan proyek pembangunan PLTP Ulumbu saya sangat bangga dimana kita sudah rasakan bagaimana penerangan listrik khususnnya di desa Wewo yang dulu itu belum ada penerangan,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Fransiskus selaku warga desa Pongggeok yang pada prinsipnya akan mendukung langkah pemerintah dalam pengembangan energi panas bumi di wilayah Ulumbu.
“Saya menyampaikan syukur dan terima kasih karena progam Proyek Strategis Nasional ini hadir disini tentu akan membawa dampak positif bagi masyarakat terutama desa Pongggeok,” ujarnya.
“Kehadiran PLTP Ulumbu ini sangat luar biasa, sejak pengeboran pertama dulu sampai dengan saat ini kehidupan masyarakat di Pongggeok sungguh luar biasa karena merupakan sentral untuk penginapan bagi tenaga kerja yang ada di Ulumbu,” sambungnya.
Turut hadir dalam kegiatan itu, anggota Tim Persiapan Pengadaan Tanah seperti Kepala Badan Perencana, Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah, Kepala Dinas Perumamahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Kepala Bagian Protokol dan Komukikasi Pimpinan, Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala Bagian Hukum, Kepala Bagian Perekonomian, Camat Satar Mese, Kepala Seksi Bagian Pengadaan Tanah BPN Manggarai, Kepala Desa Ponggeok dan Kepala Desa Wewo. (Yhono Hande)