Pemkot Kupang Libatkan Paguyuban Kolaborasi untuk Tata Taman Kota

Rencananya masing-masing paguyuban akan bertanggung jawab mulai dari proses penanaman, penataan hingga perawatan taman di sepanjang jalur utama mulai dari pintu masuk menuju Bandara El Tari hingga Patung HKSN samping Polda NTT.

Wali Kota Kupang dan perwakilan etnis paguyuban. (Foto: Dok. Prokompim Kota Kupang)

Kupang, KN – Pemerintah Kota Kupang melibatkan sejumlah paguyuban etnis yang ada di Kota Kupang dalam penataan taman kota di bulevar jalan utama Kota Kupang.

Rencananya masing-masing paguyuban akan bertanggung jawab mulai dari proses penanaman, penataan hingga perawatan taman di sepanjang jalur utama mulai dari pintu masuk menuju Bandara El Tari hingga Patung HKSN samping Polda NTT, sesuai dengan masterplan penataan taman yang sudah didesain oleh arsitek dan didekorasi oleh seniman dari paguyuban Bali.

Demikian kesepakatan yang diputuskan dalam pertemuan Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH, bersama para ketua paguyuban etnis yang ada di Kota Kupang di Rumah Jabatan Wali Kota Kupang, Jumat (3/2).

Turut mendampingi Penjabat Wali Kota, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan bersama Kepala UPDT Taman serta arsitek perancang master plan penataan taman Kota Kupang.

Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH, menjelaskan maksud pertemuan adalah untuk mengajak semua paguyuban yang ada di Kota Kupang duduk bersama membangun kebersamaan sebagai warga Kota Kupang, meskipun dari tempat asal yang berbeda.  Diakuinya untuk membangun Kota Kupang, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri.

Perlu kerja kolaborasi dengan semua stakeholder termasuk dengan paguyuban etnis yang ada di Kota Kupang. Saat ini menurutnya Pemkot Kupang tengah berupaya mewujudkan Kota Kupang yang bersih dan indah. Pertemuan kali ini dalam rangka mengajak semua paguyuban untuk berkontribusi menata dan memperindah taman kota yang ada di sepanjang bulevar jalan utama Kota Kupang. Masing-masing paguyuban bisa menunjukkan identitasnya lewat karya kreatif di tiap spot, untuk membuktikan Kota Kupang sebagai Indonesia mini.

Tawaran tersebut disambut baik oleh semua perwakilan paguyuban etnis yang hadir. Masril Abdul Manan, sesepuh dari Ikatan Keluarga Minang (IKM) Saiyo Sakato Kupang mengapresiasi terobosan untuk melibatkan paguyuban etnis turut  dalam pembangunan di Kota Kupang, yang menurutnya digagas oleh seorang Penjabat Wali Kota  yang memiliki wawasan sama seperti Wali Kota definitif.

Dia memastikan IKM Kota Kupang siap mendukung penataan taman yang diminta. Mengutip pepatah Minang “di mana ranting dipatah, di situ air disauk”, dia menjelaskan orang Minang selalu berkomitmen untuk di mana pun dia mencari nafkah di situ dia mengabdi. Masril juga menyarankan agar pertemuan semacam ini bisa dilakukan secara rutin untuk membahas sejumlah persoalan dan menyatukan komitmen dalam membangun Kota Kupang.

BACA JUGA:  Kembali Pimpin Flotim, Doris Rihi Ajak Masyarakat Jaga Situasi Kondusif Jelang Pemilu

Hal senada juga disampaikan Masmun Srinata dari Paguyuban Lombok. Menurutnya pertemuan seperti ini perlu terus berlanjut untuk mengawal proses pembangunan sekaligus meningkatkan rasa persaudaraan dan kebersamaan. Keluarga Lombok menurutnya siap memberikan dukungan upaya Pemkot Kupang, Selain tentang penataan taman, dia juga menyatakan dukungan untuk peningkatan kebersihan yang merupakan bagian dari iman.

Sementara itu, H. Adam Malik Rasyid, Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Kupang  mengakui sejak menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh sudah membawa banyak perubahan. Selain kebersihan juga tentang penataan taman, yang menurutnya selama ini hanya ditanami pohon saja. I Nyoman Pasek, Ketua Banjar Dharma Agung Kota Kupang, yang dipercaya sebagai seniman pendekorasi taman mengakui untuk membangun Kota Kupang butuh kebersamaan. Demikian pula dalam mewujudkan kebersihan menurutnya tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemkot Kupang saja, tapi juga semua warga termasuk pengurus RT dan RW.

Daud Mangesa, perwakilan Kerukunan Keluarga Toraja juga mengapresiasi terobosan Penjabat Wali Kota, sehingga semua paguyuban bisa mengambil peran konkret dalam pembangunan di Kota Kupang. Dia juga mengaku prihatin dengan masalah kebersihan Kota Kupang, yang disebabkan oleh masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Selain kebersihan dan penataan kota, Daud juga minta agar Pemkot Kupang memberi perhatian serius pada upaya peningkatan ekonomi warga dengan memberikan pelatihan untuk peningkatan keterampilan.

Dukungan juga disampaikan Ketua Kontak Kerukunan Sosial (K2S) Keluarga Jawa Kota Kupang, dr. H.M. Ihsan. Menurutnya semua paguyuban di Kota Kupang harus bersatu untuk berkontribusi terhadap pembangunan di kota ini. K2S siap mendukung semua program pembangunan yang dicanangkan pemerintah. Begitu pula yang disampaikan oleh Aladin, perwakilan dari Kerukunan Keluarga  Bima Dompu (KKBD). Dia berterima kasih kepada Pemkot Kupang yang sudah memberi kepercayaan kepada mereka untuk terlibat dan berpartisipasi dalam pembangunan Kota Kupang. Menurutnya ini merupakan langkah maju. “Jangan bertanya apa yang Kota Kupang berikan kepada kita, tapi apa yang sudah kita berikan kepada Kota Kupang,” pesannya. (PKP_ans)