Jalani UKK di DPP PKB, Mon-Alvin Usung “Ramah” Millenials

Simon Odel dan Alvin jalani UKK di PKB (Foto: Istimewa)

Jakarta, KN – Satu nama bakal calon bupati (bacabup) Kabupaten Lembata, Provinsi NTT, Simeon Odel atau Mon Odel dan para calon Gubernur NTT; Frans Aba, Melki Laka Lena, Jhoni Asadoma, Orias dan calon lainnya mengikuti fit and proper test atau Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Senin (3/6).

Uji kelayakan dan kepatutan itu diikuti untuk mendapatkan rekomendasi sebagai calon bupati di Pilkada Lembata 2024.

Ada sekitar 5 bakal calon yang telah mendaftar, namun hanya Mon Odel didampingi Alvin Lamaberaf yang mengikuti Fit and Proper Test.

“Ya sepertinya dari Lembata saya sendiri. Saya didampingi Alvin Lamaberaf ikut Fit and Proper Test,” kata Mon Odel Ketua DPC PKB Lembata saat dikonfirmasi, Selasa (4/6/2024).

Kata Mon Odel, dirinya didampingi Alvin Lamaberaf. Dan ini bukan sebuah kebetulan dan jika Tuhan dan Lewotanah, Leuauq merestui, mereka akan serius maju bersama dalam Pilkada Lembata 2024.

“Kami berdua siap maju dalam Pilkada Lembata 2024. Milenial mau buktikan bahwa dengan biaya yang terbatas kami serius demi Lembata yang satu, adil dan sejahtera,” kata Mon Odel.

Sementara Alvin Lamaberaf yang dikonfirmasi membenarkan hal ini. Alvin mengatakan, dirinya siap untuk mendampingi Mon Odel maju dalam Pilkada Lembata.

Mantan wartawan kriminal Tribun Batam ini mengatakan, maju sebagai calon bupati atau wakil bupati itu bukan soal ‘jam terbang’, popularitas, hebat, punya banyak uang dan sebagainya, tetapi soal kesiapan diri serius membangun Lembata.

BACA JUGA:  Progres Jembatan Liliba 67 Persen, Bulan Depan Rangka Mulai Dipasang

“Kesiapan diri, kualitas itu yang terpenting untuk jadi pemimpin. Jadi pemimpin, bupati atau wakil bupati tidak untuk main-main, tapi harus siap dan serius. Kalau abang Mon serius, sy serius,” kata Alvin Lamaberaf.

Kata Alvin, mengusung kepemimpinan “Ramah” Millenials berarti menjadi keterwakilan kaum millenial. Dan hal itu akan memberi ruang bagi kaum muda untuk jadi pemimpin. Selain itu meruntuhkan stigma buruk terhadap orang-orang muda Lembata.

“Milenial itu baik, kreatif, inovatif atau menunjukan Yes it’s happening! We are ready to run the world. Tapi juga ada buruknya. Milenial itu orientasinya hasil dari pada proses, cepat bosan, dan sebagainya. Ini yang saya dan Abang Mon Odel mau kembalikan dan tunjukan sebagai wakil kaum milenial, itu bisa lebih baik” jelas Alvin Lamaberaf.

Katanya, dengan itu butuh kualitas yang melibatkan beberapa dimensi seperti intelektual, motivasional, personal, dan digital. Dimensi-dimensi ini akan menginspirasi kaum milenial untuk secara bersama membangun Lembata yang satu, adil dan sejahtera.

“Ini inspirasional untuk kaum milenial. Orang muda Lembata jangan takut jadi pemimpin, tunjukan bahwa kita orang muda Lembata bisa,” pungkas Alvin Lamaberaf.

Penulis: Tim